Merdeka.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggelar razia ke sejumlah kos-kosan yang dijadikan tempat berbuat mesum. Operasi itu sengaja digelar karena selama ini banyak keluhan yang disampaikan tokoh masyarakat dan ulama Pamekasan bahwa disejumlah kos-kosan tersebut sering dijadikan tempat berbuat mesum.

"Makanya kami melakukan razia, karena berdasarkan laporan yang disampaikan kepada kami, banyak kos-kosan di Pamekasan ini yang sering dijadikan tempat berbuat mesum," ujar Kasi Penegak Perda Satpol PP Pemkab Pamekasan Samsuridjal Arifin, demikian dilansir Antara, Rabu (9/10).

Dalam razia yang dipimpin langsung Kepala Satpol PP Pamekasan Masrukin itu, tim melakukan di semua lokasi indekos, seperti di Jalan Jokotole, Jalan Bonorogo, Jalan Kabupaten, dan di Jalan Raya Panglegur, Pamekasan. Namun, dalam razia yang digelar Selasa (8/10) malam itu, pihaknya tidak menemukan adanya pasangan mesum seperti yang dilaporkan masyarakat.

"Kami tidak tahu apakah memang tidak ada, atau karena razia yang kami gelar ini sudah tercium oleh pemilik indekos," kata dia.

Meski tidak menemukan pasangan mesum, petugas sempat memberikan pembinaan kepada para pemilik indekos agar melarang penghuni membawa pasangan yang bukan muhrimnya.

Satpol PP Pamekasan sebelumnya juga telah membongkar sebanyak delapan warung di Pasar 17 Agustus, Kelurahan Bugih, Pamekasan, karena diduga menjadi tempat prostitusi ilegal. Razia tempat prostitusi ilegal itu digelar Satpol PP bersama salah satu organisasi keagamaan di Kabupaten Pamekasan.