Rayakan Jokowi jadi presiden, warga Solo bagikan jenang sumsum

Merdeka.com - Untuk kesekian kalinya, warga Solo merayakan pelantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden ke 7. Bertempat di area car free day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Minggu (26/10), mereka membagikan jenang sumsum (bubur beras).

Sebelum dibagikan, 7 panci bubur telah disiapkan, lengkap dengan juruh (air gula jawa). Di sekitar bubur dijaga empat orang dengan memakai pakaian prajurit keraton. Sementara itu salah seorang warga membawa poster bergambar Jokowi-JK dengan bertuliskan Jenang sumsum untuk Jokowi-JK.

Usai didoakan, jenang sumsum dibagikan kepada para pengunjung CFD. Dalam hitungan menit, jenang sumsum itu ludes diserbu pengunjung.

Pendiri Yayasan Jenang Indonesia, Gatot Sudarmasto (52) mengatakan jenang sumsum merupakan makanan khas Jawa dan mengandung filosofi. Jenang sumsum terbuat dari tepung beras yang kemudian disiram dengan juruh (santan manis gula jawa).

"Jenang sumsum mengandung makna warna putih merupakan lambang dari kebersihan hati, rasa manis dari juruh merupakan lambang kesejahteraan. Tekstur jenang atau bubur yang kental dan lengket merupakan lambang dari persatuan dan kesatuan hidup," ujarnya.

Menurut Gatot dilantiknya Jokowi-JK menguras banyak tenaga dan pikiran. Dibagikannya bubur tersebut juga dimaksudkan agar tenaga yang telah habis terkuras kembali normal untuk beraktivitas lagi. Sehingga otot dan tulang bisa terisi kembali dengan sumsum dan bisa digunakan lagi untuk beraktivitas.

"Pembagian jenang sumsum ini juga untuk mangayubagyo (menyambut) kemenangan Jokowi menjadi presiden. Kami berharap bersama pemerintahan Jokowi ke depan Indonesia menjadi negara yang aman, nyaman dan bersih," katanya.