Rayakan Idul Adha, warga Solo berebut 2 gunungan keraton
Merdeka.com - Merayakan Idul Adha 1436 Hijriyah, Keraton Kasunanan Surakarta menggelar upacara adat Grebeg Besar, Kamis (24/9) siang. Dua gunungan besar yang berisi makanan tradisional, buah-buahan, sayur serta hasil bumi lainnya diperebutkan warga yang memadati depan Kori Kamandungan (pintu utama keraton) dan di depan Masjid Agung di Alun-alun Utara.
Dua gunungan yang keluar dari keraton diarak dengan kirab oleh petinggi dan ratusan abdi dalem. Kirab diawali barisan prajurit dan marching band melalui rute keraton, sitihinggil, pagelaran, alun-alun utara dan berakhir di masjid.
Di masjid tersebut kemudian gunungan didoakan oleh para ulama keraton. Setelah itu gunungan dibagikan kepada masyarakat yang telah menunggu sejak pagi. Tak sampai 5 menit gunungan jaler (pria) ludes diperebutkan warga. Sementara gunungan estri (perempuan) dibawa kembali, untuk dibagikan kepada warga yang berada di depan keraton.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Pangeran (KP) Winarna Kusumo mengatakan Grebeg Besar merupakan bentuk perayaan atas kemenangan iman yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim. Saat mendapatkan ujian berat, ia rela mengorbankan putranya Ismail untuk disembelih.
"Perahitungan yang kami gunakan adalah penanggalan Jawa, yang merupakan gabungan dari penghitungan penanggalan Saka dan Hijriyah. Tahun ini Grebeg kita adakan tanggal 24 September 2015," katanya.
Warsinah (60) warga Sragen yang ikut berebutan dalam gunungan tersebut mengaku, ia mendapatkan sejumlah cabai merah dan kacang panjang. "Cabai merah dan kacang panjang itu akan saya masak untuk dimakan bersama keluarga," ucapnya.
Berbeda dengan Joko Wiyono (45), warga Klaten, ia berhasil mendapatkan nasi dan bunga melati. Nasi yang ia dapatkan langsung di makan. "Nasi langsung saya makan, kalau bunga melati di bawa pulang ke rumah, untuk disimpan," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal
Ada banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaBersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaLezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaGalaknya Jenderal Bintang Dua ke Remaja Doyan Tawuran saat Ramadan: Tak akan Saya Keluarkan, Lebaran di Sel!
Jenderal bintang dua ini memastikan pelaku tawuran bakalan salat ied di dalam sel
Baca SelengkapnyaMencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca Selengkapnya