Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan warga Semarang peringati 10 tahun kematian Munir

Ratusan warga Semarang peringati 10 tahun kematian Munir Peringatan 10 tahun kematian Munir. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratusan warga Semarang dan sekitarnya menggelar acara peringatan 10 tahun kematian pentolan aktivis KontraS Munir Said Thalib, di Jalan Pahlawan Semarang Jawa Tengah, Minggu (7/9).

Acara yang dimulai pukul 07.00 WIB pagi itu, bertajuk Pekan Peringatan 10 Tahun Kematian Munir yang digelar dengan beragam acara mulai melukiskan unek-unek mereka pada kertas sepanjang 500 meter.

Dalam aksinya di Jalan Pahlawan, puluhan orang dari mahasiswa LSM pejuang HAM dan pekerja seni lokal dari Koalisi Semarang untuk Munir itu, menuliskan beragam unek-unek mereka terhadap penyelesaian kasus kematian Munir yang dianggap sarat pelanggaran HAM.

Di atas lembaran kertas sepanjang 500 meter itu, guratan-guratan tulisan dari mereka tampak jelas menggambarkan kekecewaan terkait mandeknya kasus kematian Munir.

Bahkan ada pula yang menghujat politikus nasional yang dianggap terlibat dalam kasus kematian Munir. Di antara mereka menuliskan, "Munir Patriot Bangsa', 'Hendropriyono Jadilah kau seorang kesatria hanya ada satu kata lawan!'.

Rukardi, Koordinator Koalisi Semarang untuk Munir mengatakan, guratan-guratan tulisan warga Semarang itu nanti akan dipajang di salah satu gedung Universitas Diponegoro.

"Karena ini merupakan rangkaian peringatan 10 tahun kematian Munir, dan akan kami gelar mulai 7-11 September atau tepat di hari kematian dia di Belanda," ungkap dia kepada merdeka.com.

Dia menjelaskan, hal ini juga untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang terkesan setengah hati dalam menyelesaikan kasus kematian Munir. "Padahal kematian Munir mengandung unsur pelanggaran HAM berat yang tidak pernah diungkap ke publik. Dan pemerintah tidak pernah serius menangani hal ini," tegasnya.

Tak hanya kasus Munir, kata dia, pemerintah juga tidak tuntas mengungkap kasus kerusuhan Kudatuli (kerusuhan 27 Juli 1996) dan kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya di masa lampau. "Ini menunjukan tidak ada niat baik dari pemerintah untuk melindungi warganya," ujar dia.

Momentum transisi pemerintahan SBY kepada Jokowi-JK pun, dianggap tidak bisa membawa angin segar bagi penyelesaian kasus Munir. Sebab, JK sempat bilang bahwa kasus Munir kini telah tuntas.

"Dan hal itu sangat menyakiti kami. Kami menilai ada aktor pelanggar HAM di balik kabinet Jokowi-JK. Makanya, kali ini kita mendorong menuntaskan kasus Munir dan jangan lagi ada proses penyelesaian kasus Munir yang semu," urainya.

Selain menuliskan unek-unek di atas kertas sepanjang 500 meter, warga kota juga menggelar 'Tribute to Munir' dengan performance dari 100 pekerja seni lokal yang memakai topeng bergambar wajah Munir. Mereka membawa jenazah Munir yang ditancapi bendera merah putih dan diusung sejauh ratusan meter mengelilingi Taman KB dan Kali Banjir Kanal.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Misteri Kasus Kematian Santri di Tebo Jambi Hingga 3 Bulan Tanpa Tersangka, Benar Tersetrum atau Dianiaya?

Misteri Kasus Kematian Santri di Tebo Jambi Hingga 3 Bulan Tanpa Tersangka, Benar Tersetrum atau Dianiaya?

Pengacara dan keluarga menemukan banyak kejanggalan dalam kasus kematin santri AH.

Baca Selengkapnya
Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang

Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang

Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.

Baca Selengkapnya
Awalnya Disebut Korban Begal, Remaja di Bekasi Ternyata Tewas akibat Tawuran

Awalnya Disebut Korban Begal, Remaja di Bekasi Ternyata Tewas akibat Tawuran

Polisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Rentan Sembelit saat Bepergian, Ketahui Cara Mencegah dan Mengatasi Konstipasi

Rentan Sembelit saat Bepergian, Ketahui Cara Mencegah dan Mengatasi Konstipasi

Sembelit merupakan masalah yang kerap dialami saat bepergian, hal ini penting untuk dicegah demi kenyamanan dan kesehatan.

Baca Selengkapnya
Makam Kuno Berisi 54 Bocah di Dekat Gereja Berusia 1500 Tahun Ditemukan, Penyebab Kematian Masih Misterius

Makam Kuno Berisi 54 Bocah di Dekat Gereja Berusia 1500 Tahun Ditemukan, Penyebab Kematian Masih Misterius

Bocah yang dimakamkan di situs kuno ini berusia antara 0-6 tahun.

Baca Selengkapnya
Momen Keseruan Puan Maharani Kunjungi Sentra Kerajinan Tembaga di Lereng Merapi, Siap Beri Dukungan pada Usaha Warga

Momen Keseruan Puan Maharani Kunjungi Sentra Kerajinan Tembaga di Lereng Merapi, Siap Beri Dukungan pada Usaha Warga

Para perajin tembaga dan warga sekitar sangat antusias menyambut kedatangan Ketua DPR RI itu.

Baca Selengkapnya
Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.

Baca Selengkapnya
Istana Respons Isu Menkeu Sri Mulyani Mundur: Tujuannya Goyang Pemerintah yang Sudah Baik

Istana Respons Isu Menkeu Sri Mulyani Mundur: Tujuannya Goyang Pemerintah yang Sudah Baik

Menkeu Sri Mulyani dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju disebut-sebut akan mundur

Baca Selengkapnya