Merdeka.com - Ratusan taruna Akademi Maritim Belawan (AMB) Medan mengamuk di kompleks kampus mereka di Kompleks Griya Riyatur Indah, Jalan Kapten Muslim, Medan, Selasa (25/9). Aksi ini diduga akibat ketidakpuasan mereka atas kebijakan kampus menyusul tidak jelasnya ujian keahlian pelaut.

Para taruna melempari jendela kaca kampus dan menghalangi akses dari dan ke kompleks kampus. Mereka juga tidak berkenan memberi komentar kepada wartawan mengenai alasan aksi mereka.

"Jangan difoto, jangan difoto," kata seorang taruna yang mengenakan kaos dengan tulisan nama Riki Simbolon.

Sekitar 100 polisi hanya bisa berjaga di luar pagar kompleks AMB. Sementara itu, ada perwira TNI AL yang sedang memediasi persoalan ini.

"Ini memang di bawah pengawasan TNI AL. Tapi, kita tunggu, kalau membahayakan, maka kita masuk," kata Kapolsek Helvetia AKP Tris Lesmana Zeviansyah.

Tris mengatakan, dia masih belum mengetahui persis persoalan yang memicu amuk para taruna. Tapi ari informasi yang diterimanya, persoalan itu dipicu ketidakpuasan taruna terhadap kebijakan akademi.

"Terutama soal ujian keahlian pelaut," jelasnya.

Meski taruna tidak berkenan memberikan keterangan, namun Direktur AMB Medan Tri Picanto yang dihubungi wartawan mau buka suara. Menurut dia, para taruna tidak sabar menunggu jadwal ujian keahlian pelaut.

"Saya sedang di Jakarta untuk mengurus ujian negara itu. Saya sudah imbau mahasiswa untuk menunggu, tapi mahasiswa tetap tidak senang dengan melempari kaca," jelas Tri.

Dia juga membantah anggapan sejumlah oknum di kampus itu yang menyatakan dia tidak becus mengurus persoalan ini. "Itu tidak benar, buktinya saya sedang di Jakarta mengurus masalah ini. Kita menunggu jadwal dari pemerintah," jelasnya.