Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan Santri yang Terpapar Covid-19 di Garut Dinyatakan Sembuh dan Dipulangkan

Ratusan Santri yang Terpapar Covid-19 di Garut Dinyatakan Sembuh dan Dipulangkan Ratusan santri doa istighosah. ©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Nasrul Fuad, pengurus salah satu pesantren yang ratusan santrinya terpapar Covid-19 di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut menyebut bahwa seluruh santrinya telah dinyatakan sembuh. Sebelumnya, para santri harus melewati masa isolasi setelah kemudian dibolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.

"Dari 163 santri dan pengurus yang terkonfirmasi positif Covid-19, seluruhnya telah diperbolehkan kembali pulang ke rumah masing-masing. Mereka dinyatakan sehat setelah melalui masa isolasi selama 10 hari. Mereka pulang ke rumah masing-masing melalui puskesmas," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (9/11).

Nasrul menjelaskan, kepulangan para santri dan pengurus usai diisolasi terbagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama, 81 santri dipulangkan pada Senin (2/11), kedua 33 santri pada Selasa (3/11) dipulangkan, dan terakhir pada Jumat (6/11) 49 santri dan pengurus dipulangkan.

Selain santri yang dinyatakan positif, para santri yang sehat dan sempat dikarantina di pesantren pun kini semuanya sudah dipulangkan. "Saat ini, semua masih dalam masa karantina mandiri di rumah masing-masing selama beberapa hari ke depan," ujarnya.

Untuk kegiatan di pesantren, Nasrul menyebut bahwa saat ini sementara dihentikan sementara, namun para santri tetap belajar secara daring, baik pelajaran sekolah maupun pesantren. Hal tersebut menurutnya menjadi harus dilakukan untuk menetralisir lingkungan pesantren dari penyebaran Covid-19 serta perbaikan sarana prasarana

Pihak pesantren, diungkapkan Nasrul, belum memutuskan kapan akan memulai kembali kegiatan. Meski begitu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah kebijakan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren untuk kedua kalinya.

"Kebijakan pertama yang mungkin akan dilakukan, masuknya para santri akan dilakukan secara bertahap, mulai dari 25 persen, 50 persen, baru semuanya. Rencana kedua, yaitu dilakukan sistem belajar secara bergilir, misalnya santri tingkat awal akan masuk terlebih dahulu dalam beberapa waktu, setelah itu, secara bergantian dengan santri tingkat lainnya," ungkapnya.

Terakhir, semua santri akan langsung masuk, namun dengan menggunakan beberapa rencana. "Mudah-mudahan tidak timbul klaster lagi," kata dia.

Ia memastikan bahwa saat kegiatan di pesantren kembali dibuka, penerapan protokol kesehatan akan lebih diperketat, kunjungan orang tua pun akan sangat dibatasi, termasuk mobilitas pedagang dan interaksi santri dengan masyarakat sekitar, akan sangat diawasi.

"Pesantren itu memiliki tingkat risiko yang tinggi dalam penyebaran Covid-19 karena mobilitas luar biasa. Itu penerapan protokol kesehatannya yang harus ditingkatkan," tutupnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan

Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan

Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren

Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren

Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Pascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit

Pascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit

Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.

Baca Selengkapnya
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.

Baca Selengkapnya
Lesehan sambil Sarungan, Ini Potret Santai Ganjar Menginap ke Rumah Warga Keturunan Tionghoa di Ambarawa

Lesehan sambil Sarungan, Ini Potret Santai Ganjar Menginap ke Rumah Warga Keturunan Tionghoa di Ambarawa

Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga atau RembuGan di rumah warga keturunan Tionghoa di Ambarawa, Semarang.

Baca Selengkapnya