Ratusan PSK Semampir demo di gedung dewan dan balai kota Kediri

Merdeka.com - Ratusan Pekerja Seks Komersial (PSK) Semampir dan PKL Kota Kediri ngluruk gedung dewan dan Balai Kota Kediri. Kedatangan mereka yang didampingi LSM ini menuntut Pemkot Kediri agar tidak menutup eks lokalisasi Semampir sebelum PSK akhirnya bisa mandiri, Kamis (28/8).

Mereka datang dengan mengatasnamakan Masyarakat Peduli Kebijakan (MPK) Kediri. Aksi mereka didasari pada kebijakan penutupan eks lokalisasi yang dikhawatirkan berdampak hilangnya penghasilan mereka.

Budiman, koordinator aksi mengatakan pihaknya ingin Pemkot Kediri memperhatikan kepentingan masyarakat sebelum menutup eks lokalisasi Semampir. Pihaknya mendukung penutupan lokalisasi, namun tetapi harus melalui proses yang benar-benar final. Salah satunya para PSK dan penghuni eks lokalisasi Semampir harus bisa mandiri.

"Jangan asal menutup saja, tetap harus memperhatikan dampaknya. Kalau mau menutup maka harus ada solusinya yang tepat," kata Budiman dalam orasinya.

Usai berorasi dan menyampaikan uneg-uneg, sejumlah perwakilan pengunjuk rasa diterima anggota dewan untuk berdialog. Dalam dialog dengan perwakilan pengunjuk rasa, DPRD berjanji akan menindaklanjuti tuntutan mereka. Setelah diterima di gedung dewan, selanjutnya para pengunjuk rasa meneruskan aksinya ke Balai Kota Kediri.

Sesuai rencana eks lokalisasi Semampir akan ditutup total pada akhir Desember mendatang. Kebijakan itu menyusul instruksi Gubernur Jawa Timur, Seokarwo terkait program Jawa Timur bebas prostitusi di tahun 2015.