Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan petani di Gianyar gelar ritual Nyelung

Ratusan petani di Gianyar gelar ritual Nyelung Perayaan Galungan. ©AFP PHOTO/Sonny Tumbelaka

Merdeka.com - Sekitar 600 petani yang tergabung dalam empat organisasi pengairan tradisional atau "subak" di Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali, menggelar ritual "Nyelung", Selasa (15/7).

Keempat subak yang terdiri atas Buahan, Susut, Selat, dan Tengipis yang menggelar ritual berskala besar itu mempersembahan segala hasil pertanian sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sanghyang Widhi) atas hasil panen mereka.

"Kegiatan ritual yang melibatkan seluruh petani dan anggota keluarga di empat subak itu digelar secara berkesinambungan setiap sepuluh tahun sekali," kata Sekretaris Subak Gede Buahan Nyoman Jejel di sela-sela kegiatan ritual tersebut, seperti diberitakan Antara Selasa (15/7).

Kegiatan ritual yang digelar di pura yang berlokasi di tengah persawahan yang berjarak sekitar 45 kilometer timur laut Kota Denpasar itu didasari atas tradisi karena zaman dulu tanaman pertanian di Subak Gede Buahan sering mengalami gagal panen akibat serangan hama dan penyakit.

Atas kejadian itu anggota subak berinisiatif untuk memohon keselamatan tanaman di pura Pucak Pausan, Buahan Kaja. Dalam memohon keselamatan tanaman pertanian tersebut, anggota subak berjanji akan menghaturkan hasil pertanian setiap sepuluh tahun sekali jika permohonan dikabulkan.

Setelah permohonan itu, tanaman pertanian di wilayah subak terhindar dari hama dan penyakit Karena permohonan sudah terkabulkan, maka tradisi "Nyelung" dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali, yakni setiap tahun masehi dengan angka satuan empat yang bertepatan dengan persembahyangan di Pura Pucak Pausan.

"Kami hanya melanjutkan tradisi yang sudah dilaksanakan leluhur secara turun-temurun dan hingga kini tetap kami lanjutkan," ujar Nyoman Jejel.

Pelaksanaan "Nyelung" dengan menghaturkan segala hasil pertanian (pala bungkah-pala gantung), satu ekor itik, ayam, dan babi. Selain itu juga dilengkapi dengan duplikat segala alat pertanian.

"Jelung" diarak dari Pura Puseh Buahan, Desa Buahan, sampai Pura Pucak Pausan, Desa Buahan Kajan, yang jaraknya sekitar 10 kilometer.

Arak-arakan ritual itu dilakukan keempat anggota subak secara estafet mengusung "jelung" sampai di Pura Pucak Pausan. Pertama anggota Subak Buahan dan Susut mengusung sampai di Banjar Selat Dari Banjar Selat digantikan Subak Selat mengusung sampai di Banjar Tengipis.

Dari subak Tenggipis selanjutnya digantikan Subak Tengipis mengusung sampai Pura Pucak Pausan. "Jelung" sebelumnya disucikan dengan diupakarai dengan menghaturkan "dapetan".

Selanjutnya "Jelung" mengelilingi Pura Pucak sebanyak tiga kali. Diusung krama subak bergantian. Usai mengelilingi Pura Pucak, diusung ke utama mandala pura (areal paling suci).

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang

Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang

Upacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna

Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna

Acara Ngarot jadi pameran hasil tani khas Sumedang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan

Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan

Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.

Baca Selengkapnya
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Baca Selengkapnya
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,

Baca Selengkapnya
Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh

Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh

Suasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.

Baca Selengkapnya
Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat

Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat

Ganjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.

Baca Selengkapnya
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Bukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.

Baca Selengkapnya