Merdeka.com - Ratusan pengunjuk rasa menutup jalur di titik nol kilometer Yogyakarta. Tepatnya di perempatan yang berada di depan Kantor Pos Yogyakarta dan Gedung Agung Yogyakarta, di ujung Jl Malioboro, sore ini.

Sejumlah elemen bergabung dalam aksi tersebut. Di antaranya Front Perjuangan Rakyat, Aliansi Mahasiswa Papua, Fakultas Hukum UAD, Front Mahasiswa Nasional, MMI serta sejumlah elemen lain, Kamis (29/3).

Akibat penutupan jalan tersebut, arus lalu lintas di sekitar Malioboro, Alun alun Kidul, Museum Perjuangan dan obyek wisata Taman Pintar terganggu. Sejumlah pengendara mengaku kecewa dengan penutupan jalan ini karena harus berjalan memutar.

"Wah repot mas jalani harus memutar dan lebih jauh jarak tempuhnya," ungkap salah seorang pemakai jalan.

Sementara, ratusan mahasiswa kembali berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di pertigaan UIN Sunan Kalijaga, sampai Kamis (29/3) sore ini tetap bertahan.

Hingga berita ini diturunkan, sudah hampir lima jam mahasiswa memblokade jalan Adisucipto Km 4 dengan cara mendirikan tenda di tengah jalan dan membakar ban bekas.

Arus lalu lintas jalan Jogja-Solo Km 4 kini lumpuh total. Puluhan aparat kepolisian terpaksa harus mengalihkan kendaraan yang hendak melintas ke sekitar kampus UIN Sunan Kalijaga ke jalur lain.

Bahkan kendaraan roda dua yang sempat melintas dan diadang oleh pengunjuk rasa akhirnya harus digotong bersama polisi.

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jogja berencana menduduki pertigaan UIN sampai malam nanti. Mereka menuntut pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan BBM awal April mendatang.