Ratusan benda cagar budaya di Banyumas terancam kelestariannya
Merdeka.com - Sedikitnya 325 benda cagar budaya di Banyumas, Jawa Tengah, terancam keberadaannya karena tidak satupun diakui Dinas Pemuda Olahrgara Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas. Baru satu yang diakui secara nasional yakni Masjid Nur Sulaiman di Alun-Alun Banyumas.
Kepala Dinporabudpar Banyumas Muntochirin menuturkan, benda yang dinilai masuk kategori cagar budaya itu kondisinya rawan rusak dan hilang. Pertumbuhan industri, perkebunan, pemanfaatan bangunan dan lahan oleh masyarakat, penambangan, bencana alam, wisata yang tidak terkontrol, perusakan dan pencurian yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab menjadi faktor yang bisa membuat benda cagar budaya terancam.
"Karena itu proses penyelamatan, pengamanan, pemeliharaan, hingga pemugaran akan lebih mudah apabila cagar budaya tersebut dimiliki oleh negara," ujarnya, Kamis (26/11).
Menurutnya, ada beberapa benda yang dinilai masuk kategori cagar budaya, dimiliki perorangan. Untuk pelestariannya dibutuhkan kesepakatan dan kesepahaman kedua belah pihak. Dia mengemukakan ada intensif bagi individu yang memelihara benda kategori cagar budaya.
"Jika pemilik mau bekerja sama melestarikan dan memanfaatkan bangunan atau benda cagar budaya, mereka akan mendapatkan insentif," katanya.
Muntochirin menuturkan, pihaknya sudah menunjuk lima orang sebagai tim ahli cagar budaya untuk melakukan penelitian terhadap 59 cagar budaya yang belum ditetapkan. "59 buah peninggalan sejarah masih berstatus diduga benda cagar budaya. Sementara sisanya, sudah tercatat di seksi sejarah dan purbakala, bidang kebudayaan Dinporabudpar," ungkapnya.
Data Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) menyebut ada tujuh cagar budaya yang termasuk peninggalan prasejarah, 41 peninggalan kolonial, delapan peninggalan Islam, dan tiga klasik. Benda cagar budaya di Banyumas, lanjutnya, didominasi gedung sebanyak 25 unit, 11 rumah tinggal, empat masjid, satu gereja, empat kelenteng, dua stasiun kereta, satu pendopo, satu pabrik dan satu rumah adat.
"Selain itu, ada juga beberapa benda cagar budaya peninggalan masa kolonial, peninggalan prasejarah dan Islam seperti situs delapan buah, satu candi, satu makam dan satu petilasan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi
Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Kekayaan Tradisi Baduy di Imah Saba Budaya, Wajib Dikunjungi Sebelum Masuk ke Kampung Adat
Sebelum masuk ke kampung Baduy, ada baiknya mengenal sekilas di Imah Saba Budaya
Baca SelengkapnyaDiusulkan Jadi Cagar Budaya, Ini Fakta Menarik Eks Stasiun Banjarnegara
Stasiun Banjarnegara punya peran strategis dan nilai sejarah yang tinggi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?
Mengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBansos Beras Diperpanjang Hingga Maret 2024, Bapanas: Bukan Alat Kampanye
Masa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.
Baca SelengkapnyaBapanas Tegaskan Kelangkaan Beras Bukan Karena Bansos
"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaArti Bunyi Tokek Menurut Jumlahnya, Bisa Pertanda Baik dan Buruk
Arti bunyi tokek sering kali dianggap memiliki makna khusus dalam berbagai kepercayaan dan budaya.
Baca SelengkapnyaBakar Bendera PDIP, Ketua RT di Malang Jadi Tersangka
Perbuatan tersangka dipicu sakit hati kepada warganya.
Baca Selengkapnya