Ratna Sarumpaet minta polisi bebaskan 2 mahasiswa
Merdeka.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa (KONAMI) mendatangi Polda Metro Jaya meminta dua orang rekannya Ahmad Suryana dan Sahri dibebaskan. Keduanya ditangkap Kamis (29/4), saat beraksi menolak kenaikan BBM di Salemba, Jakarta Pusat.
"Di sini kami menuntut pembebasan dua rekan kami karena seharusnya sudah dibebaskan karena tidak ada bukti," ujar Humas KONAMI, Firman Tri Andika kepada wartawan, Kamis (19/4).
Menurut Firman, penangkapan yang dilakukan polisi saat itu dinilai tidak sah karena tidak adanya surat penangkapan. Pada saat pemeriksaan pun yang bersangkutan tidak didampingi pengacara.
"Saat ditahan rekan kami mengalami intimidasi, pelanggaran HAM. Punggungnya dibakar lalu dipukul juga," katanya.
Dari sisi hukum pun kepolisian dinilai melakukan penggeledahan tidak sesuai prosedur. Aktivis Ratna Sarumpaet yang ikut mendampingi Konami ke Polda Metro Jaya menambahkan ada dua cara untuk menyelesaikan masalah ini, yaitu dengan praperadilan dan dengan cara politisi yaitu mengakui bahwa memang kepolisian sudah salah tangkap.
"Ada dua cara untuk menyelesaikan ini yaitu bisa dilakukan dengan praperadilan atau dengan cara politis yaitu bahwa mereka salah tangakap. Jangan sampai dipaksa mengaku," ujar Ratna Sarumpaet.
Ditambahkan Uun, ibunda dari Ahmad Suryana yang saat ini masih mendekam di dalam tahanan, mengaku sudah merasa dilecehkan, karena dalam surat penahanan diterangkan bahwa penahanan hanya akan dilakukan selama 20 hari, namun hingga saat ini pun anaknya tidak kunjung mendapatkan kebebasan.
"Saya merasa dilecehkan, karena dalam surat hari ini seharusnya sudah dibebaskan, tapi nyatanya sampai saat ini belum juga," jelas Uun dengan nada terbata-bata menahan tangis.
Uun mengatakan bahwa kondisi anaknya saat ini sangat menurun, mentalnya tertekan karena dipaksa mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan. Uun pun berharap agar kepolisian berbuat seadil-adilnya dan memenuhi janji untuk membebaskan anaknya tersebut.
Jika kepolisian tidak segera membebaskan rekan Konami dalam waktu tiga hari, maka akan diadakan Aksi Solidaritas mahasiswa di dua puluh dua provinsi di Indonesia.
"Jika tidak dibebaskan dalam jangka waktu tiga hari maka kami akan melakukan aksi solidaritas mahasiswa, yang akan dilakukan di 22 provinsi," tutup Firman Tri Andika.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ragunan untuk Atasi Macet saat Libur Nataru
Polisi menyiapkan pengaturan arus lalu lintas jika terjadi kemacetan akibat ramainya pengunjung Taman Margasatwa Ragunan
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaEnam Remaja di Jakarta Barat Terpaksa Rayakan Tahun Baru di Kantor Polisi
Enam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca Selengkapnya