Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rano Karno Sarankan Pembelajaran Online di Daerah 3 T Disiarkan TVRI dan RRI

Rano Karno Sarankan Pembelajaran Online di Daerah 3 T Disiarkan TVRI dan RRI Rano Karno. ©2018 kapanlagi.com

Merdeka.com - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rano Karno meminta konten pembelajaran pada portal pembelajaran daring Rumah Belajar disebarluaskan melalui televisi dan radio nasional yakni TVRI dan RRI.

"Kami mendorong agar Rumah Belajar yang merupakan milik Kemendikbud untuk lebih produktif, dibandingkan dengan platform pembelajaran daring lainnya," ujar Rano Karno dalam acara rapat dengar pendapat umum daring di Jakarta, Kamis (2/4).

Dia menambahkan jika konten-konten pembelajaran dapat disebarluaskan melalui TVRI dan RRI, maka akan mempermudah orang tua dalam membantu anak dalam pembelajaran daring.

Hal itu karena tidak semua daerah di Tanah Air memiliki jaringan internet. Untuk daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), dapat mengikuti pembelajaran daring melalui TVRI dan RRI.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf, juga setuju jika Rumah Belajar memanfaatkan TVRI dan RRI untuk menyebarluaskan konten pembelajaran daringnya.

"Kalau saya lihat, konten-konten Rumah Belajar masih "old style" dibandingkan platform pembelajaran daringnya. Selain itu juga jarang dilakukan promo, padahal dengan anggaran Kemendikbud yang sedemikian besar bisa dilakukan promo untuk mengenalkan Rumah Belajar ini pada masyarakat," terang Dede.

Dede juga meminta ada petunjuk teknis pelaksanaan pembelajaran daring tersebut. Saat ini guru lebih banyak memberikan tugas pada siswanya, yang pada akhirnya membebani orang tuanya.

"Pekerjaan rumah yang diberikan juga perlu dibatasi, tidak semua mata pelajaran diberikan tugas," imbuh Dede.

Anggota Komisi X DPR lainnya, Illiza Sa'aduddin, juga meminta konten pembelajaran dari portal Rumah Belajar disebarluaskan melalui televisi dan radio nasional.

Menurut Illiza, tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu dan tidak semuanya memiliki kemampuan untuk membeli kuota internet.

"Bagaimana anak-anak bisa belajar, jika mereka tidak memiliki kuota internet? Untuk itu perlu adanya disiarkan melalui TVRI dan RRI," imbuh Illiza.

Plt Kepala Pusat Data Teknologi dan Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapusdatin) Kemendikbud, Gogot Suharwoto, mengatakan pihaknya sudah ada pembicaraan dengan TVRI terkait penayangan konten pembelajaran di stasiun televisi itu.

"Seharusnya mulai minggu ini, namun ada beberapa kendala sehingga nanti akan dimulai pada 11 April mendatang," kata Gogot.

Gogot menjelaskan nantinya TVRI akan menyiarkan konten pembelajaran daring dari Senin hingga Jumat, dengan durasi empat jam setiap harinya. Untuk Sabtu dan Minggu, akan diisi dengan konten kebudayaan.

"Juga ada konten film televisi dan pendidikan karakter lainnya," terang Gogot.

Gogot menambahkan Kemendikbud juga memiliki TV Edukasi yang bisa diakses masyarakat. Saat sudah ada sekitar 2,6 juta masyarakat yang mengaksesnya. Kemendikbud juga menyatakan akan terus meningkatkan konten pembelajaran daring di portal tersebut.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Ekspresi Desy Ratnasari di DPR, Melotot Jawab Usulan Pemerintah Soal Banjir Dalam RUU DKJ

VIDEO: Ekspresi Desy Ratnasari di DPR, Melotot Jawab Usulan Pemerintah Soal Banjir Dalam RUU DKJ

Pemerintah mengusulkan agar masalah perubahan iklim bukan isu tunggal dalam bidang sumber daya alam

Baca Selengkapnya
Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.

Baca Selengkapnya
DPR Telah Terima Surpres Tentang Daerah Khusus Jakarta

DPR Telah Terima Surpres Tentang Daerah Khusus Jakarta

Surpres tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku di DPR RI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Asnawir, Kepsek SMP Muhammadiyah 2 Kaltara yang Dijuluki Duta PMM

Asnawir, Kepsek SMP Muhammadiyah 2 Kaltara yang Dijuluki Duta PMM

Aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diunduh oleh lebih dari 3,5 juta guru.

Baca Selengkapnya
Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP

Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP

Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.

Baca Selengkapnya
Dalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK

Dalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK

Penyusunan ini sebelumnya dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, TKN Ajak Relawan Terjun ke Masyarakat Sosialisasikan Program Prabowo-Gibran

Jelang Pencoblosan, TKN Ajak Relawan Terjun ke Masyarakat Sosialisasikan Program Prabowo-Gibran

Relawan berharap Prabowo-Gibran bisa membuka lapangan kerja dan memberi akses pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, TPN Ganjar-Mahfud Ingatkan Rakyat Lihat Rekam Jejak & Pengalaman saat Pilih Pemimpin

Jelang Pencoblosan, TPN Ganjar-Mahfud Ingatkan Rakyat Lihat Rekam Jejak & Pengalaman saat Pilih Pemimpin

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Siti Rahmayanti Badjeber mengatakan masyarakat harus melihat rekam jejak dan pengalaman ketika memilih pemimpin.

Baca Selengkapnya
Deretan Anggota DPR Lantang Bersuara Keras yang Terancam Kalah di Pemilu 2024

Deretan Anggota DPR Lantang Bersuara Keras yang Terancam Kalah di Pemilu 2024

Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024

Baca Selengkapnya