Rampok bersenpi kembali beraksi di Pekanbaru, PT BKI diacak-acak
Merdeka.com - Teror perampok bersenjata api di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru, masih berlangsung. Setelah BRI Pasar Tangor dan supir truck sawit, Rabu (15/10) lalu, giliran PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Wilayah Pekanbaru yang menjadi sasaran, Kamis (16/10) dini hari.
Informasi yang dirangkum, saat beraksi, tiga orang pelaku melumpuhkan dan menyandera dua petugas Satpam, Fahrozi (37) dan Sitorus. Keduanya tak berani melakukan perlawanan karena di bawah ancaman senjata api.
Setelah berhasil menjalankan misi pelumpuhan petugas satpam, para pelaku melancarkan aksi selanjutnya dengan mencongkel brangkas. Mereka menemukan dua unit laptop serta uang tunai puluhan juta rupiah lalu melarikannya. Kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.
Petugas yang mendapat informasi setelah perampok sukses dan tidak diketahui ke mana larinya, langsung turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Penyidik masuk mencari bukti petunjuk dari lokasi di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru Kota itu.
Dari pengakuan Satpam kepada petugas kepolisian, para pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari dua orang itu menggunakan senjata api dan linggis untuk memukul pundak petugas satpam itu. Korban disuruh tiarap dan diancam akan dibunuh jika mencoba melakukan perlawanan.
Setelah itu, dua pelaku lainnya mencongkel empat brangkas di kantor tersebut. Dari sana, pelaku menggasak uang puluhan juta dan membawa brangkas berisi uang, yang belum bisa dibuka.
"Pelaku diduga mencongkel dan menyandera korban. Korban masuk ke kantor dengan merusak pintu kantor," ujar Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya Iptu Arry Prasetyo saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Pelaku lari menggunakan mobil Toyota Avanza, setelah menjarah isi kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Dinas Perhubungan itu.
Hingga kini, dua Satpam masih dimintai keterangan di Mapolsek Bukit Raya. Polisi juga terus melakukan penyelidikan untuk menangkap pelakunya.
Menurut Arry Prasetyo, korban tidak bisa melihat wajah pelaku karena disandera dengan keadaan tengkurap. Terlebih lagi, di kantor itu tidak ada CCTV. "Yang mereka tahu, jumlahnya tiga orang, dan satunya kurus. Cuma itu saja. Kemudian, CCTV tidak ada," ungkap Kanit.
Menurut Kepala Cabang PT Biro Klasifikasi Indonesia, Pekanbaru Adi Solihin Rizal, CCTV baru akan dipasang. Saat ditanya berapa kerugian yang dialami perusahaan, Kepala Cabang mengaku mencapai Rp 40 juta. "Kerugian sekitar Rp 40 juta. Kita menyayangkan dokumen-dokumen yang ada di laptop yang dilarikan itu," pungkasnya.
Berdasarkan data dihimpun, sejak dua pekan terakhir hampir sudah ada 10 aksi perampokan bersenjata api di Riau. Pekanbaru menjadi favorit kawanan rampok karena wilayah ini sudah 6 kali terjadi perampokan.
Sementara itu, Polresta Pekanbaru belum juga mengungkap satupun peristiwa yang terjadi. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiawan jika ditanya pencegahan dan penindakan terkait maraknya aksi perampokan tersebut, hanya menjawab masih diselidiki dan pelakunya sedang diburu, namun tak satupun pelaku yang berhasil ditangkap.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaBesaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kontribusi penyelematan uang negara tersebut berasal dari tiga kategori. Pertama, efisiensi belanja negara yang belum keluar/penghematan sebesar Rp15,56 T.
Baca SelengkapnyaUntuk 78 pegawai KPK dikenakan sanksi berat berupa permintaan maaf secara langsung dan terbuka
Baca Selengkapnya"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaAS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaKPU menerima surat dari PPATK terkait dugaan transaksi mencurigakan peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat
Baca Selengkapnya