Ramai-ramai kecam Fahri Hamzah karena sebut Jokowi sinting
Merdeka.com - Pernyataan Wasekjen PKS Fahri Hamzah kembali menuai polemik. Teranyar, dia menyebut janji Jokowi akan menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri adalah sinting. Hal ini yang membuat kubu Jokowi - JK geram dan akhirnya melaporkan Fahri ke Bawaslu.
Fahri geram dengan Jokowi yang selalu umbar janji. Dalam catatannya, banyak sekali janji yang dilakukan Jokowi saat menjadi calon gubernur, begitu juga janji Jokowi saat maju di Pilpres 2014.
"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui akun Twitter-nya @Fahrihamzah.
Tweet Fahri itu langsung menyulut emosi para pendukung Jokowi - JK. Mereka langsung mengkritik balik Fahri. Berikut ini orang-orang yang mengecam pernyataan Fahri:
Fahri tak pernah makan bangku sekolah
Fungsionaris Pro Jokowi (Projo) Jawa Timur, Nurul Fikri mengatakan ocehan Fahri, yang juga tim sukses pemenangan pasangan Prabowo - Hatta , itu melukai hati para kiai dan santri, terutama warga Nahdliyin."Statement seperti itu mestinya keluar dari mulut orang yang tidak pernah makan bangku sekolah. Sejarah mencatat peran kiai dan santri dalam turut serta menumpas penjajahan," kata Nurul Fikri, dalam siaran persnya, Selasa (01/7).Fikri menjelaskan, kiai memiliki peran mencerdaskan kehidupan berbangsa, pelopor dalam menjadikan pendidikan Akhlaqul Karimah untuk membentuk national character building. "Bahu membahu antara kiai, santri, tentara dan relawan adalah fakta sejarah yang tidak boleh dilupakan begitu saja," ujarnya.Dia mencontohkan peran Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, dalam memperjuangkan pendidikan di Indonesia, kemudian Wahid Hasyim dan Imam Bonjol. Begitu juga dengan heroisme Bung Tomo saat perang 10 November 1945 di Surabaya dalam jihad melawan penjajah juga tidak lepas dari dukungan Kiai Hasyim Asyari yang juga pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Pernyataan Fahri dinilai melecehkan Jokowi
Tim Advokasi Komite Pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK melaporkan Fahri Hamzah ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). "Pernyataan Fahri yang melecehkan dan merendahkan itu jelas melanggar Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden (Pilpres) Pasal 41 ayat 1 huruf C bahwa pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan calon lain," kata Ketua Komite Advokasi Pemenangan Jokowi - JK, Mixil Mina Munir.Menurut Mixil, anggota Komisi III DPR itu menghina Jokowi "sinting" lantaran akan menjadikan 1 Muharam dalam tahun Islam sebagai Hari Santri Nasional.
Pernyataan Fahri tak pantas
Politikus senior PDIP, Sidarto Danusubroto, menyayangkan sikap Fahri Hamzah yang menyebut janji Jokowi menjadikan 1 Muharram sebagai hari santri dengan perkataan sinting. Menurut dia, sebagai anggota DPR, Fahri tidak pantas berkata seperti itu."Saya sesalkan statement itu, anggota dewan ucapkan begitu tidak pantas diucapkan," kata Sidarto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/7).Apalagi, lanjut mantan ajudan Presiden Soekarno ini, ucapan itu ditujukan kepada seorang capres. Tidak hanya itu, Sidarto menilai, santri juga menjadi korban atas ucapan keras Wasekjen PKS tersebut. "Bagi (ditujukan) seorang capres dan santri itu tak pantas dikatakan," imbuhnya.Sidarto tak mau membahas panjang tentang hal ini. Dia juga tidak mau membahas apakah tindakan ini sebagai bentuk kampanye hitam kepada Jokowi atau tidak.
Fahri dinilai menghina kaum santri
Pernyataan Anggota Tim Pemenangan Prabowo - Hatta, Fahri Hamzah Capres Joko Widodo (Jokowi) sinting karena menyetujui 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional adalah pernyataan menghina calon presiden dan sekaligus melecehkan kaum santri Indonesia."Pernyataan Fahri juga tidak menghormati keberadaan bahkan sudah menghina kaum santri Indonesia," tegas Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Ahmad Basarah, Jakarta, Senin (30/6).Pria yang akrab disapa Baskara itu menekankan Fahri juga tidak memahami peran sejarah perjuangan santri Indonesia bagi kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.Baskara menegaskan, dirinya adalah pelaku sejarah yang berada bersama Jokowi pada saat menghadiri acara Haul Bung Karno dan KH Hasyim Asy'ari di Pesantren Babussalam Malang Jawa Timur, Jumat (28/6) lalu. Saat itu, Baskara mengaku dirinya bisa merasakan langsung suasana kebatinan yang dirasakan para kyai dan ribuan santri yang hadir dalam acara tersebut."Mereka menangis histeris dan bergembira karena Jokowi mau menghormati keberadaan kaum santri Indonesia. Yakni dengan cara menyetujui usulan mereka menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional," katanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Besar di Demak: Hujan Sangat Ekstrem Bikin Tanggul Jebol
Menurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies
"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tak Beri Wejangan Khusus ke Gibran Jelang Debat Cawapres
Jokowi mengatakan Gibran hanya tinggal mengikuti debat saja.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!
Begitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto Resmi Gantikan Mahfud, Jokowi: Beliau Dulu Panglima TNI, Sangat Siap Atasi Polhukam
"Kita tahu beliau dulu Panglima (TNI), saya kira untuk mengatasi hal yang berkaitan politik, hukum, dan keamanan sangat siap," kata Jokowi
Baca Selengkapnya