Merdeka.com - Tanggal cantik 12-12-12 banyak digunakan pasangan untuk melangsungkan pernikahan. Tak hanya itu, banyak ibu yang rela dioperasi agar sang buah hati lahir di tanggal cantik tersebut.

12-12-12 memang momen langka, wajar setiap orang ingin mengukir sejarah baik perkawinan maupun kelahiran ditanggal tersebut. Tetapi meski tanggal cantik, angka perkawinan yang tercatat di KUA maupun kantor catatan sipil tidak terlalu tinggi dibanding pada 10-10-10 dan 11-11-11.

Menurut ketua Kantor Urusan Agama (KUA) Senen, Taufik Rahman, tanggal cantik tersebut bertepatan pada bulan Muharam atau Suro dalam penanggalan Jawa.

"Bulan Muharam tersebut merupakan suatu hal yang tabu bagi masyarakat Jakarta untuk melangsungkan pernikahan. Meskipun 12-12-12, namun momen itu berada pada bulan Suro jadi tidak dimanfaatkan warga," ujar Taufik.

Bulan Suro memang dikeramatkan oleh sebagian orang. Mereka percaya jika menggelar hajat di bulan tersebut maka akan buruk hasilnya.

Namun yang lebih aneh lagi, tanggal cantik tersebut juga digunakan untuk perceraian. 32 Pasangan suami-istri di Purwokerto melangsungkan perceraian di Pengadilan Agama Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.

"Saya berharap hari ini sudah ada putusan cerai. Meskipun terasa pahit, saya akan tetap mengenang 12-12-12 ini sebagai tanggal perceraian kami," kata salah seorang penggugat cerai, Ani Yuliani dari Kecamatan Baturraden, Banyumas, Rabu (12/12) kemarin.

Dia mengaku sudah menderita lahir dan batin atas perlakuan suami yang meninggalkannya. Untuk itu dia ingin hari ini dicatat sebagai hari bersejarah dalam hidupnya, yaitu perceraian.

Wakil Panitera Pengadilan Agama Purwokerto Muhamad Farid mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 32 pasangan yang menjalani sidang cerai pada Rabu yang merupakan tanggal unik itu.

"Ini memang sudah terjadwal sejak mereka mengajukan gugat cerai beberapa waktu lalu," katanya.

Lalu bagaimana anda menyikapi tanggal cantik 12-12-12 kemarin?