Merdeka.com - Hubungan Indonesia Autralia kini renggang. Penyadapan yang dilakukan negeri kanguru itu membuat marah bangsa Indonesia. Buntut kasus ini, Presiden SBY menarik Duta Besar RI untuk Australia.

Selain menarik Dubes, SBY juga menghentikan sejumlah kerja sama yang dijalin dengan negeri suku Aborigin itu. SBY baru akan kembali merajut hubungan dengan Autralia setelah mereka menjelaskan perihal penyadapan yang dilakukannya.

Namun di tengah gonjang-ganjing hubungan Indonesia Autralia tersebut, pihak Istana juga membuat berita yang menggemaskan. Istana meminta lima pohon palem yang ada di Taman Monas dicabut.

Lima pohon jenis palem yang semula ditanam di Taman Monas tepat berada di seberang Istana Kepresidenan, Jalan Merdeka Utara. Pencabutan tersebut atas desakan pihak Istana karena pohon palem tersebut menghalangi foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) yang berada tepat di atas pohon tersebut.

Penanaman pohon palem itu sendiri dilakukan sejak pekan lalu. Namun, Senin (18/11) kemarin pihak Istana meminta untuk mencabut pohon tersebut. Papan tersebut memang biasa digunakan untuk gambar presiden atau para tamu negara sahabat lainnya. Kebetulan papan foto itu tengah memasang foto SBY .

Pelaksana Tugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Jonathan Pasodung mengatakan pencabutan pohon tersebut dikarenakan pohon palem setinggi tiga meter tersebut menghalangi foto SBY .

Jonathan menegaskan penanaman pohon palem merupakan salah satu program pihaknya dalam mempercantik taman kota termasuk Taman Monas. Tapi, pihak Istana melalui staf Sekretaris Negara meminta Jonathan supaya pohon palem tidak ditanam persis di depan papan yang biasanya terpampang foto presiden SBY serta para tamu negara lainnya.

"Nanamnya sudah seminggu lalu. Tadinya enggak ada gambar Pak Presiden di sana. Dua hari lalu, Istana pasang foto Pak SBY dan tamu negara Belanda di sana. Karena pohon-pohon palem itu dianggap menghalangi, akhirnya minta dipindah," ujar Jonathan.

Jonathan menambahkan Pemprov DKI Jakarta tidak mempersoalkan permintaan pihak Istana tersebut. Menurut dia, papan foto bergambar Presiden RI serta tamu negara memang layak bersih dari gangguan pemandangan.

"Dianggap mengganggu ya enggak juga. Yang penting kita sudah koordinasi dan tamannya tetap cantik kan," lanjut dia.

Seperti diketahui, Pemprov DKI memang tengah menata ulang taman di kawasan Monumen Nasional. Di taman utama, tepat di bawah tugu Monas akan ditanam rerumputan saja. Sedangkan di taman kawasan Monas yang bersinggungan dengan Jalan Medan Merdeka, akan dibangun taman berkonsep terasering. Tanaman yang akan mengisi bidang itu akan dipilih yang punya ragam warna.

Sambil melakukan redesain taman utama Monas, pihaknya juga akan menambah fasilitas, antara lain free Wi-Fi, penerangan di tempat-tempat yang jarang dilalui pengunjung, dan mengaktifkan CCTV. Pengerjaan taman Monas ini telah dilakukan sejak dua minggu lalu. Ia berharap akhir 2013 hal tersebut sudah rampung.