Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai diberitakan, bocah kurang gizi di Jembrana dijenguk bupati

Ramai diberitakan, bocah kurang gizi di Jembrana dijenguk bupati Bupati Jembrana kunjungi bocah lumpuh. ©2014 merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - setelah sejumlah media lokal Bali membuka aib tentang kemiskinan yang ada di Kabupaten Jembrana. Barulah orang nomor satu di Kabupaten Jembrana yang berada di ujung barat pulau Bali ini 'turun gunung'.

Setidaknya derita yang dialami oleh Slamet Wahyudi (14) bocah lumpuh yang tinggal di Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Melaya, mulai dapat perhatian dari berbagai pihak. Bahkan kabarnya dari Komnas HAM pusat juga berencana untuk mengunjungi selamet.

Bupati Jembrana I Putu Artha yang mendapatkan pemberitaan kemiskinan di daerah yang dipimpinnya pun langsung mendatangi tempat tinggal bocah malang yang tinggal bersama dengan kakeknya ini bersama rombongan Pemkab. Selain bersama jajaran Pemkab Jembrana, Bupati juga datang bersama salah seorang anggota DPR-RI terpilih dari Bali, Putu Sudiartana.

Melihat kedatangan Bupati Jembrana beserta pejabat lainnya, sontak kakek Slamet menangis. "Maafin bapak, nanti akan kita urus untuk upaya penyembuhan dari Slamet," Kata Putu Artha, Bupati Jembrana, Selasa (23/9).

Selain menjenguk Slamet Wahyudi, Bupati Artha didampingi Kadis Kesehatan dr Putu Suasta dan Kadis Kesosnakertrans I Made Budiasa juga mengunjungi Supinah (30) penderita kusta yang rumahnya hanya sekitar 50 meter dari Slamet Wahyudi. Supinah ini menderita penyakit kusta sejak dia berusia 24 tahun.

"Saya teramat sangat prihatin dengan kondisi warga saya seperti ini. Terima kasih pada teman-teman media yang menginformasikan tentang ini," urainya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Artha meminta juga meminta keterangan Kadis Kesehatan soal latarbelakang medisnya termasuk upaya yang harus dilakukan untuk kesembuhan Slamet Wahyudi. Menurut dr Putu Suasta, sejatinya Slamet Wahyudi awalnya mengalami TBC dan sudah pernah dirawat di Puskesmas.

"Namun ia (Slamet) menghentikan pemeriksaan, karena trauma dengan obat-obat," kata dr Suasta.

Tidak adanya pengobatan secara rutin kembali, kata dr Suasta, berdampak pada terjadinya kekurangan gizi dan melemahnya trombosit, sehingga mengakibatkan kondisi kakinya mengecil.

"Setelah beberapa kali dibujuk oleh bidan dan perawat belakangan, dia baru mau dirawat jalan dan kondisinya sudah lebih baik," terang Suasta, sembari memberikan klarifikasi bahwa pihak rumah sakit di Jembrana tidak pernah mengabaikan pasien.

Sementara itu nasib Supinah lebih parah lagi, dia sejak 6 tahun lalu mengalami lepra dan kusta. Supinah pun sejatinya sudah mendapat perawatan dan pengobatan, bahkan penyakit lepranya sudah sembuh, hanya saja penyakit kusta yang mengakibatkan cacat kulit pada kaki, tangan dan wajahnya tidak bisa disembuhkan.

Ibu dua anak ini menurut dr Suasta, selalu mendapat perawatan secara fisik dengan memberikan vitamin. "Kusta bukan penyakit keturunan, tetapi bisa menular apabila ada kontak kulit yang luka," ujar Suasta.

Melihat kondisi Slamet Wahyudi dan Supinah, Bupati Artha meminta tenaga medis yang ada di Puskesmas Gilimanuk, terus memantau perkembangan kesehatan dua warganya itu. "Saya minta petugas medis disini, supaya terus memantau perkembangannya. Kalau perlu ambulans jemput dia," tegas Artha.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam

Baca Selengkapnya
Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari  di Jateng, Begini Reaksi Istana

Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana

Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Habiskan Rp1,25 Triliun, Irigasi Gumbasa di Sulteng Diresmikan Jokowi

Habiskan Rp1,25 Triliun, Irigasi Gumbasa di Sulteng Diresmikan Jokowi

Jokowi pun bersyukur rehabilitasi irigasi Gumbasa kini telah rampung

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran

Jokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran

Budi menjelaskan, puncak dari transformasi tersebut adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses kesehatan yang berkualitas dan murah.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan

Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan

Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya
Gibran Blusukan ke Warakas Jakut, Beri Pemeriksaan Kesehatan

Gibran Blusukan ke Warakas Jakut, Beri Pemeriksaan Kesehatan

Warga yang baru melihat Gibran sampai berteriak menyambut kedatangan putra Jokowi itu.

Baca Selengkapnya
Jenguk Lansia Sebatang Kara, Bupati Ipuk: Terima Kasih Orang-Orang Baik

Jenguk Lansia Sebatang Kara, Bupati Ipuk: Terima Kasih Orang-Orang Baik

Jumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).

Baca Selengkapnya