Rakyat hidup morat-marit, rumah dinas Ratu Atut sedot Rp 16 M
Merdeka.com - Aktivis yang tergabung dalam Komunitas Soedirman 30 dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengecam anggaran rumah dinas Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah senilai Rp 16 miliar hanya menghamburkan uang negara. Mereka menilai banyak masyarakat Banten yang masih hidup dalam kemiskinan.
"Nilai Rp 16 miliar untuk pembangunan rumah dinas, kalau digunakan untuk membuat rumah masyarakat bisa membangun ratusan rumah, ini Rp 16 miliar satu rumah bahkan masih minta untuk fasilitas," ujar koordinator aksi, Nedi Ondong, dalam orasinya di Banten, Kamis (18/4).
Selain miskin, tak sedikit balita menderita gizi buruk dan infrastruktur yang rusak di Banten.
Rakyatnya menderita, Atut kantongi Rp 250 juta dari sewa rumah
Ogah tempati rumah dinas, Ratu Atut malah sewa rumah Rp 250 juta
Untuk diketahui, Ratu Atut belum pernah menghuni rumah dinas gubernur yang berada di belakang Pendopo Gubernur Banten di Jalan Brigjen KH Syam'un nomor 5, Kota Serang. Alasannya, belum adanya sejumlah fasilitas yang memadai.
"Sarana dan prasarananya untuk di dalemnya itu belum ada, masa Ibu (panggilan Atut untuk dirinya) kudu ngampar tidur di kamar," ujar Ratu Atut Chosiyah usai menghadiri acara sosialisasi Pemilu 2014 di alun-alun Kota Serang, Minggu (7/4).
Padahal, bangunan yang menelan anggaran sekitar Rp 16,14 miliar dari APBD Provinsi Banten 2010 tersebut sudah selesai pengerjaannya beberapa bulan lalu dan telah siap huni.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat
Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaTragis! 2 Balita di Simalungun Tewas Terbakar di Rumahnya, saat Orang Tua Pergi ke Warung
Ketika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaRatusan Karung Beras Bansos Rusak Terbakar Saat Kantor Balai Desa Sarirejo Kendal 'Dilalap' Api
Kades menambahkan, hasil komunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kendal, ratusan kantong beras yang rusak itu telah diklaimkan ke Badan Urusan Logistik (Bulog)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnya8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaHidung Balita di Bekasi Kemasukan Tutup Pulpen, Damkar Turun Tangan
Seorang balita di Bekasi, AS (3) mengalami insiden mengkhawatirkan setelah hidungnya kemasukan ujung ballpoint atau pulpen.
Baca SelengkapnyaPuluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca Selengkapnya15 Menit Menegangkan Penyelamatan Balita Terkunci di Kamar Lantai 2 Perumahan Tangerang
"Maaah, maah," demikian jerit balita dari dalam ruangan terkunci.
Baca Selengkapnya