Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut 4.545 peserta hadir dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Selasa (17/1).

Tito menjelaskan, rakornas ini mengambil tema pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi dan akan terbagi dalam empat panel. Berlangsung hingga pukul 17.00 WIB, seluruh menteri koordinator (menko) akan menjadi pembicara.

Kata Tito, panel satu diisi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, membahas tentang pertumbuhan ekonomi dan inflasi bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Gubernur Bank Indonesia (BI), Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Pangan Nasional.

Sementara panel dua mengenai investasi hilirisasi dan perizinan berusaha, dengan pembicara utama Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan secara daring, bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), MenPAN-RB, Menhub, Menteri PUPR dan Menteri Agraria/BPN.

Panel tiga membahas penanganan Covid-19, stunting, kemiskinan dan jaring pengaman sosial, dengan pembicara utama Menko Pembangunan Manusia Kebudayaan (PMK) Muhadji Effendy, bersama Menteri Kesehatan, Menteri Tenaga Kerja serta Bupati Sumedang untuk penanganan stunting.

Kemudian panel empat membahasa stabilitas politik, hukum dan keamanan dengan pembicara utama Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala BIN, Kapolri, Jaksa Agung, Panglima TNI dan BPKP.

"Karena topiknya di bagian akhir, mohon juga kami kami melaporkan dengan bapak Kapolri hadir, Panglima hadir, Jaksa Agung hadir, Kabinda hadir, pada sesi terakhir kita harapkan jajaran di bawahnya tidak kabur. Diharapkan, keempat panel dapat memberi masukan dan arahan yentang langkah aplikatif yang harus dikerjakann daerah," kata Tito.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rakornas. Jokowi memberi sejumlah arahan, berkaitan dengan ancaman resesi hingga stabilitas jelang Pemilu 2024.

Jokowi mengingatkan seluruh kepala daerah dan pemangku kebijakan di Indonesia berhati-hati pada ancaman resesi. Jokowi mengungkapkan, IMF memprediksi sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi.

"Meski pertumbuhan ekonomi kita baik, IMF memprediksi sepertiga ekonomi dunia mengalami resesi. Bahkan, untuk negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta penduduknya merasakan resesi. Sehingga kita harus memiliki freskuensi yang sama untuk menghadapi situasi global," ujar Jokowi.