Merdeka.com - Mantan anak buah Sri Mulyani, Raden Pardede mengaku ditanya penyidik KPK seputar rapat KSSK dalam rangka pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP). Mantan Sekretaris KSSK itu mengatakan proses pemberian FPJP itu sepenuhnya tanggung jawab Bank Indonesia.

"Pemberian FPJP itu sepenuhnya di tangan BI. Jadi kewenangan sepenuhnya ada di Bank Indonesia. KSSK tidak ikut memutuskan untuk menentukan dan memberikan FPJP secara legal," tegas Raden usai diperiksa KPK, Senin (27/5).

Saat ditanya, siapa saja yang datang rapat KSSK, Raden tidak mengetahui siapa saja yang hadir. Sebab, dirinya dan Sri Mulyani tidak hadir dalam rapat tersebut.

"Banyak, saya kurang tahu apa yg terjadi di FPJP. Saya tidak tahu, di rapat FPJP, KSSK, saya, Sri Mulyani, tidak ikut. Tanya Bank Indonesia saja," ujarnya.

Diketahui, saat rapat KSSK itu terjadi, Wapres Boediono lah yang menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Raden mengatakan dia lah yang paling bertanggung jawab atas kebijakan BI dalam mengeluarkan FPJP.

"Kewenangan BI itu tanya ke dia langsung. Tapi FPJP sepenuhnya ada di tangan BI. BI punya kewenangan sepenuhnya dalam menentukan FPJP bukan KSSK," tegasnya.