PVMBG: Potensi Sinabung meletus masih ada, warga harus sabar
Merdeka.com - Sejak 24 November lalu status Gunung Sinabung menjadi Awas karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Sebelumnya masih berstatus Siaga dimulai pada awal Oktober lalu, akibatnya sekitar 17 ribu lebih warga sudah diungsikan.
Sejak berstatus Siaga, warga di empat desa diungsikan, yakni Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, dan Nardinding. Keempat desa itu jaraknya sekitar lima kilometer dari bukaan Kawah Gunung Sinabung.
"Ada sekitar 17.300 jiwa yang sudah diungsikan. Itu mencakup wilayah lima kilometer dari kawah. Sekarang sudah dipindah," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendrasto dalam jumpa pers di Kantor Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).
Hendrasto mengatakan warga sudah mulai menanyakan tentang kapan selesai dan menurunnya aktivitas Gunung Sinabung. Sudah banyak warga yang menanyakan kapan bisa kembali ke rumahnya.
"Selalu kami sampaikan ini belum selesai. Banyak yang nanya kapan bisa kembali. Dua hari ini aktivitas vulkanik terus meningkat. Potensi letusan masih ada. Ya bersabar dulu di pengungsian," papar Hendrasto.
Saat ini potensi bahaya Gunung Sinabung masih pada radius lima kilometer dari bukaan kawah. Namun menurutnya hal itu tidak akan sampai pada radius sepuluh kilometer.
"Sekarang statusnya masih awas. Kita juga tidak tahu ini sampai kapan. Ancaman lima kilometer dari puncak masih ada. Kalau data sekarang, bahayanya belum sampai sepuluh kilometer. Tapi persiapan juga gak ada salahnya. Semua harus diantisipasi, karena Sinabung sudah lama tak meletus. Dari data kami akan letusan masih ada kemungkinannya," paparnya.
Cara satu-satunya adalah dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang Sinabung. Selain lebih tahu dan waspada juga agar lebih memahami kondisi dan bahaya yang masih mengancam.
"Kita hanya bisa terus sosialisasi ke masyarakat. Lumayan sekarang mereka mulai mengerti. Tapi ada yang nanya, apa ada alat untuk mengetahui kapan gunung itu meletus. Saya jawab, ya tidak ada di dunia ini alatnya, yang ada hanya memantau aktivitasnya saja, kalau saya tahu saya tidak akan minta untuk mengungsi," paparnya.
Surono mantan Kepala PVMBG yang kini menjadi staf ahli Menteri ESDM mengatakan masyarakat Kabupaten Karo harus mengubah diri dengan adanya peningkatan aktivitas Sinabung saat ini. Dia meminta kepada masyarakat agar mengikuti arahan dari pemerintah untuk tetap di pengungsian.
"Saya percaya masyarakat Karo percaya kalau kampung adalah adat. Jadi saya paham keinginan untuk kembali. Sinabung sudah berubah, masyarakat juga harus berubah. Saya kira kita yang harus menyesuaikan diri dengan alam. Kita tidak bisa kehendak alam. Kalau jelang meletus agar warga tetap di pengungsian. Sekarang masyarakat harus mencoba hidup baru dengan letusan. Jangan pernah hilang kewaspadaan, bencana itu datang saat lengah. Kewaspadaan itu ya diminta ngungsi ya ngungsi," terang Surono.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PVMBG Temukan Aktivitas Meningkat Gunung Marapi, Warga Diminta Waspada
Hendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaPVMBG Menaikkan Status Gunung Awu di Sulawesi Utara Jadi Siaga
PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk menjauh radius lima kilometer dari pusat kawah Gunung Awu.
Baca Selengkapnya13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaPVMBG: Gunung Ruang Alami 944 Kali Aktivitas Kegempaan Dalam Sehari
Setelah tertidur selama 22 tahun, pada 16 April 2024 Gunung Ruang kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca Selengkapnya4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaGempa Sukabumi Karena Aktivitas Gunung Salak? Ini Penjelasan PVMBG
Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca Selengkapnya