Merdeka.com - Walaupun dikenal sebagai penyebab banjir di DKI Jakarta dan sungai yang sudah tercemar. Siapa sangka bahwa Ciliwung memiliki nama yang indah dahulunya.

Putri dari timur, begitulah sebutan Ciliwung dahulu menurut pendiri Komunitas Peduli Ciliwung (KPS), Hari Yanto. Nama tersebut disematkan lantaran pada masa itu Ciliwung dikenal sebagai sungai yang bersih dan dikenal sebagai jalur perdagangan.

"Kalau Ciliwung itu diyakini kawan-kawan komunitas ya bahwa jalur tamu untuk perdagangan, dikenal sebagai Putri dari timur. Saat itu Ciliwung airnya masih bersih jadi dipanggil itu," jelasnya kepada merdeka.com, Selasa (21/1).

Topik pilihan: Kemacetan Jakarta | Jokowi ahok

Berbeda dengan Ciliwung, kata Hari, Kali Cisadane juga memiliki nama panggilannya. Lantaran luasnya yang memungkinkan perahu besar nisa melewatinya, Cisadane disebut sebagai 'Jalur Raja'.

"Karena Cisadane masih banyak situs-situs yang mengatakan banyak kebudayaan. Itu banyak sekali pada zaman itu," ungkapnya.

Sementara itu, menurut Hari, di Ciliwung juga sempat ada situs sejarah berupa batu gagang golok. Lantaran bentuknya yang mirip pegangan golok. "Sekarang sudah punah (hilang)," ujarnya.

Namun sebutan tersebut seolah telah hilang. Tiada lagi air yang jernih yang bisa kita temui di Ciliwung. Putri dari timur kini dikenal kotor, bau, penuh sampah dan penyebab banjir.