Putri Candrawathi Perintah Bharada E Lenyapkan Sidik Jari Sambo di Barang Brigadir J
Merdeka.com - Terdakwa pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Bharada Richard Eliezer mengaku diperintah Putri Candrawathi untuk menghilangkan jejak sidik jari Ferdy Sambo di barang-barang milik Yosua. Putri juga memerintahkan hal yang sama kepada Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
Richard mengatakan, diperintah membawa barang milik Yosua dari bekas rumah dinas Sambo di Jalan Duren Tiga Nomor 54 atau biasa disebut sebagai ‘posko ajudan’. Saat itu, dia belum mengetahui tujuan dari perintah Putri yang sebenarnya.
“Lupa pada saat hari apa itu, ibu memanggil kami bertiga. Saya, Bang Ricky, dan Om Kuat ke lantai 3. Lalu Bu Putri bilang ke saya 'Nanti kamu pergi pake mobil ke posko, ambil barang-barang Yosua bawa lagi ke rumah Saguling. Lalu, bawa lagi ke lantai 2 di ruang kerja,” kata Richard saat bersaksi di persidangan terhadap terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf, PN Jaksel, Rabu (30/11).
“Jadi, pergilah saya dengan Bang Ricky pada saat itu ambil barang-barang pakai mobil, sampai, antar ke lantai 2,” lanjutnya.
Di hadapan Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Bharada E mengatakan pesan Putri agar mereka mengenakan sarung tangan berjenis karet saat membereskan barang-barang milik Yosua.
“Baru ibu bilang "Nanti pakai sarung tangan ya". Jadi, kita pakai sarung tangan pak, sarung tangan karet, itu sama Om Kuat juga. Jadi bertiga, disuruhlah kami oleh ibu PC untuk membersihkan barang-barangnya almarhum ini dilaundry baju-bajunya, tasnya, dan untuk baju-baju lebih banyak di laundry jadi diplastikkan,” ujar Richard.
Richard mengungkapkan, dia bersama dengan Ricky dan Kuat diwajibkan memakai desinfektan dan hand sanitizer untuk membersihkan baju, tas, hingga dompet Brigadir J. Menurutnya, Putri bercerita bahwa Sambo sempat memegang barang-barang Yosua.
“Kata ibu, bapak sempat megang barang-barangnya almarhum untuk menghilangkan sidik jarinya,” ungkapnya.
Barang Brigadir J sudah dipacking ART
"Bapak sempat memegang, memegangnya itu kapan?" tanya jaksa.
“Saya tidak tahu bapak, untuk megangnya kapan saya tidak tahu karena barang-barang itu sudah dipacking (oleh ART),” jawab Richard.
“Sudah dipacking. Apakah Saudara kepikiran yang mempacking berarti memegang. Apakah kepikiran bahwa yang menyusun itu adalah Saudara FS?" tanya jaksa memastikan.
“Oh, kayaknya sama ajudan dan ART,” ucap Richard.
"Sama ajudan dan ART. Itulah yang kemudian Saudara dan Ricky dan Kuat pakai sarung tangan?” tanya jaksa.
Dalam hal ini, Richard menekankan bahwa yang mengenakan sarung tangan adalah Putri, Ricky, Kuat, dan dirinya tanpa melibatkan ajudan Sambo lainnya.
"Selalu Saudara, Ricky dan Kuat?" tanya jaksa.
"Selalu kami bertiga," jawab Richard.
"Termasuk yang terjadi di rumah di Duren Tiga? Tidak melibatkan ajudan yang lain?” cecar jaksa.
“Tidak melibatkan ajudan yang lain, selalu kami bertiga,” pungkas Richard.
Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengajak makan siang pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang meneriakinya di jalan.
Baca SelengkapnyaPetugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaPara peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaSaat penutup kepala terbuka, jemaah seketika istighfar.
Baca Selengkapnya