Merdeka.com - Setelah dilantik sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Ekonomi Kreatif April lalu, Prananda Prabowo muncul di sebuah video klip grup musik cadas, Rodinda. Anak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dari Lettu (Penerbang) Surindro Supjarso itu muncul di awal video klip berjudul 'Pengkhianat'.

Pantauan merdeka.com, Selasa (9/6), dalam video klip berdurasi 3 menit 37 detik yang diunggah di Youtube itu, Prananda tampil close-up di awal. Seiring intro gebukan drum dan distorsi khas modern rock digeber, cucu Bung Karno itu berujar:

"Telah kuserahkan seluruh jiwaku untuk menjadi nafas dalam gerak langkah perjuanganmu, dasar kau pengkhianat!!" teriak Prananda pada bagian 'Pengkhianat' yang diikuti personel band.

Siang ini, video klip yang diunggah Senin (8/6) kemarin ini baru ditonton sekitar 474 kali dan baru mendapatkan 22 'likes'. Lalu apa peran Prananda dalam Rodinda?

Belum ada informasi pasti soal itu. Saat coba dikonfirmasi merdeka.com, Prananda belum merespons. Namun yang jelas foto Prananda berada paling depan dalam foto profil Rodinda di Youtube. Dalam foto itu, terdapat tujuh orang, termasuk Prananda yang memakai jaket kulit.

Nama grup band Rodinda ini sama dengan istilah yang penah diperkenalkan Bung Karno sebagai akronim dari Romantika, Dinamika, Dialektika. Rodinda adalah prinsip-prinsip revolusi yang sering diucapkan Bung Karno, sebagai medium penyampai pesan nasionalisme kepada kaum muda.

Berikut lirik 'Pengkhianat'

Telah kuserahkan seluruh jiwaku

Untuk menjadi nafas perjuanganmu

Dasar kau pengkhianat

Sangkakala pertarungan

Kau tiupkan dua jago

Kau pikir karena kuasamu

Mati langkahku kau buat

Janjimu tipu muslihat

Senyummu bulus membius

Cukup sampai di sini lukaku

Tapi dendamnya kurawat

Tapi sisa waktumu kesumatku

Dasar kau pengkhianat

Pengkhianat berwajah santun

Dasar kau pengkhianat

Lihatlah kau berbuat

Tempus Abire Tibi Est (Kamu Sudah Saatnya Pergi)

Tempus Abire Tibi Est (Kamu Sudah Saatnya Pergi)

Tempus Abire Tibi Est (Kamu Sudah Saatnya Pergi)

Waktumu sudah habis

Manusia tak punya malu

Janjimu tipu muslihat

Senyummu bulus membius

Cukup sampai disini lukaku

Tapi dendamnya kurawat

Tapi sisa waktu kesumatmu

Dasar kau pengkhianat

Pengkhianat berwajah santun

Dasar kau pengkhianat

Lihatlah kau perbuat tebarmu

Waktumu sudah habis

Manusia tak punya malu

Tunggu saatnya kan tiba

Pasti akanlah kan tiba

Tiba masa buat perhitungan

Membalas pengkhianatan