Punya Riwayat Sesak Napas, Warga Garut Meninggal Empat Hari Setelah Divaksinasi
Merdeka.com - Ijah Hodijah (59) warga DesaTanjungsari, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sebelum meninggal, dia sempat mengalami gejala dan mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan.
Kakak ipar Ijah, Ai Karwati menuturkan, adiknya meninggal dunia pada Senin (11/10) malam. Adiknya divaksinasi pada Kamis (7/10) di kantor Kelurahan Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dia menceritakan kronologinya. Pada Jumat (8/10), Ijah sempat dibawa berobat. Namun kondisinya tidak membaik. Ijah sempat mengalami sesak dan step. Pada Minggu (10/10) siang, Ijah tidak sadarkan diri. Keluarga membawanya lalu ke rumah sakit swasta. Hingga Senin (11/10) tidak ada perubahan. Masih tidak sadarkan diri.
"Akhirnya dibawa pulang ke rumah. Malamnya, sekitar pukul 23.30 meninggal dunia," kata Ai.
Keluarga tidak sempat menghubungi nomor dokter yang tertera di surat tanda vaksinasi. ALasannya, tidak mengetahui keberadaan surat itu. Karena itu, keluarga memutuskan membawa Ijah ke rumah sakit swasta.
Sepengetahuannya, Ijah memang memiliki riwayat sesak napas. Saat hari vaksinasi, Ijah pun tidak sempat sarapan. Namun Ijah tetap lolos skrining dan bisa divaksinasi.
Kakak kandung Ijah, Makin (66) menuturkan, sebelum divaksinasi kondisi adiknya baik-baik saja. Namun dia tidak menampik bahwa adiknya memang kerap mengalami sesak nafas.
"Mau divaksinasi juga karena tujuannya ingin sehat. Itu yang ada di pikiran adik saya," sebutnya.
Ijah diajak untuk divaksinasi oleh salah satu tetangganya. Vaksinasi tersebut diikuti atas dasar kemauan sendiri dengan harapan agar lebih sehat dibanding sebelumnya.
Pegawai Kelurahan Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan, saat ditemui membenarkan bahwa pada Kamis (7/10) memang dilaksanakan kegiatan vaksinasi massal di tempatnya. Namun ia menjelaskan bahwa pelaksanaannya adalah dari Puskesmas Cempaka sedangkan pihak kelurahan hanya dijadikan tempat saja.
Secara teknis, pihak kelurahan tidak mengetahui secara pasti, termasuk jenis vaksin yang disuntikan kepada warga. Namun diketahui bahwa jumlah warga yang mengikuti kegiatan vaksinasi di kantor kelurahan lebih dari 400 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman saat dihubungi mengaku belum menerima laporan adanya warga yang meninggal usai divaksinasi. "Belum ada laporan dari Puskesmas," kata Asep.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaJaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaRasa sakit dan nyeri di kaki mungkin muncul ketika berdiri seharian. Ikuti cara ini untuk mengatasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaUnang dulunya begitu terkenal dan hidup dalam kemewahan. Namun, nasibnya berubah drastis
Baca SelengkapnyaSalak adalah buah yang biasanya ditemukan di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaTIdak sedikit orang yang keliru bahwa dengan membilas telur otomatis akan membuat telur bersih. Inilah cara membersihkan telur yang tepat.
Baca Selengkapnya