Punya catatan merah, 6 provinsi ini dapat undangan khusus dari KPK
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil enam provinsi bermasalah versi rapor KPK. Undangan itu nantinya akan berbincang-bincang terkait pengelolaan APBD dan pengadaan barang dan jasa.
"Untuk pencegahan ke depan kita akan mengundang enam provinsi yaitu Sumatra Utara, Riau, Banten, Aceh, Papua dan Papua Barat," kata Deputi Pencegahan KPK Pahala dalam diskusi 'Pencegahan dan Penindakan yang terintegrasi' di aula KPK, Jakarta, Selasa (12/1).
Menurut Pahala, keenam provinsi itu memiliki catatan merah terkait pengelolaan Bansos dan APBD. Untuk Sumatra Utara, Riau, Banten merupakan daerah yang rawan suap dan sudah terlihat terkait kasus Bansos. Sedangkan Aceh, Papua, dan Papua Barat adalah yang memiliki otonomi khusus.
Tak hanya mengundang enam provinsi tersebut, pihak pencegahan juga mengundang Kepolisian, Kejaksaan, BPK, BPKP, dan Kemeterian Keuangan untuk membantu keenam daerah tersebut.
"Nanti pihak Kepolisian, Kejaksaan, BPK, BPKP, Kementerian Keuangan untuk membantu bagaimana cara mengelola Bansos, bagaimana menjalani e-procurement ada enggak dan perizinan Sumber Daya Alam di setiap daerah," bebernya.
Dengan cara itu, diharapkan keenam daerah tidak terjadi korupsi dengan kasus Bansos yang telah terjadi dibeberapa daerah. "Kita akan mencegah hal-hal korupsi bansos selanjutnya, biar tidak terjadi hal yang sama," tandasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaTerbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaKPU Selesaikan Rekapitulasi Pemilu 2024 di 32 Provinsi, Ini Hasilnya
Dengan demikian rekapitulasi nasional hanya tinggal menyisakan enam provinsi.
Baca SelengkapnyaCatat! Jadwal Pencoblosan di Luar Negeri
Tanggal dan kota yang dikategorikan berdasarkan tanggal paling awal hingga mendekati jadwal di Indonesia, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca Selengkapnya