Merdeka.com - Puncak arus mudik Lebaran tahun 2014 ini diprediksi terjadi H-2 atau 26 Juli. Waktu libur yang sempit atau H-3, membuat kendaraan akan menumpuk di berbagai jalur utara, tengah dan selatan. Jika tidak diantisipasi Polda Jabar menyebut kendaraan akan stuck alias terjadi kemacetan luar biasa.

Hal itu disampaikan Wakapolda Jabar Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel dalam Rakor Tingkat Provinsi Mengenai Kesiapan Menghadapi Lebaran Tahun 2014, di Gedung Sate, Bandung, Kamis (17/7).

"Maka dari itu kalau bisa libur bisa dilakukan di H-5 karena ini akan mengurangi kepadatan pada diarus puncak H-3. Tapi kalau liburnya di H-3 itu otomatis H-2 akan terjadi ledakan dan akan terjadi stuck kendaraan di mana-mana," jelasnya.

Polda Jabar yang menargetkan 10 jam waktu tempuh kendaraan melintas di wilayahnya pesimis bisa tercapai jika kondisinya masih seperti itu. Pihaknya lewat Gubernur Jabar Ahmad Heryawan telah menyurati Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) untuk meminta waktu libur dipercepat.

"Dari kepolisian kami sudah melakukan usulan secara berjenjang ke Kapolri, Disnakertrans, Gubernur Jabar untuk dilanjutkan ke MenPAN, nanti surat edaran akan diserahkan kepada Bupati/Wali Kota meminta kepada perusahaan kalau bisa H-6. Karena idealnya H-6 tapi kalau tidak bisa H-5," tandasnya.

Selain aturan libur tadi kepolisian juga mencatat beberapa hal yang bakal menghambat arus mudik 2014 seperti PKL dan pasar tumpah, operasional andong, dan perbaikan jalan. Pihaknya meminta kepada kepala daerah untuk bisa berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.