Merdeka.com - Puluhan warga yang tergabung dalam organisasi warga Maluku di Semarang melakukan aksi unjuk rasa di Ex Videotron Jalan Pahlawan, Rabu (5/6). Dalam aksi tersebut warga Maluku menuntut pengusutan tuntas kasus penganiayaan yang dilakukan anggota TNI terhadap Rido Hehanusa.

Para pengunjuk rasa tampak terlihat mengusung spanduk dan poster yang berisi permintaan untuk mengusut tuntas kasus ini.

"Solidaritas masyarakat Maluku Semarang untuk Bung Rido Hehanusa," teriak seorang peserta aksi.

Usai melakukan orasi di Jalan Pahlawan, puluhan warga ini kemudian melanjutkan aksinya ke kantor Denpom IV/ 5 Diponegoro dan dilanjutkan ke Kodim 0733/BS Semarang yang berada di Jalan Pemuda. Di Kodim mereka diterima oleh Dandim Letkol Kav Decky Armunato Mulkhan.

Pada kesempatan itu, warga meminta kepada pihak TNI untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan Rido.

"Saudara kita ini bukan anggota geng seperti yang diberitakan di beberapa media cetak. Saudara kami ini hanya seorang perantauan yang bekerja sebagai di pabrik Garmen, bukan musuh negara. Dia mati dianiaya oleh oknum TNI," teriak Koordinator Aksi Steve Thenu.

Sementara itu Dandim menyatakan, aspirasi yang disampaikan oleh warga Maluku akan dilaporkan kepada Pangdam IV/Dipongeoro.

"Harapannya biar nantinya semua bisa terselesaikan dan memberikan keterangan pihaknya yang akan membantu proses penyelidikan," ujarnya.

Terpisah Kapendam Widodo Raharjo saat ditemui di Kantor Denpom IV/Diponegoro, mengatakan, dalam proses penyelidikan sudah dalam penetapan tersangka yang melibatkan kesatuan Raiders.

Sementara itu saksi yang sudah diperiksa ada 12 orang. Salah satu dari tersangka adalah seorang perwira berpangkat Lettu berinisial EK.

"Kita masih terus mendalami persoalan ini," ujarnya.

Dia melanjutkan, sejumlah barang bukti sudah sita, di antaranya mobil, pakaian korban, bambu yang digunakan untuk pemukulan, dan selang. Dari hasil otopsi sementara korban mengalami luka karena dianiaya hingga meninggal.