Merdeka.com - Meski banjir yang menggenangi ratusan rumah warga yang bermukim di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan sudah mulai surut, namun warga tetap bertahan di pengungsian maupun di bawah flyover Kalibata, Jakarta Selatan. Dan seperti biasanya, banjir luapan Kali Ciliwung itu juga membawa sampah.

Puluhan ton sampah pagi ini terlihat menumpuk di bawah jembatan Kalibata. Hingga saat ini, sampah berbagai macam rupa tersebut belum juga ada upaya dari Dinas terkait untuk dikeruk.

"Ini menyebabkan bau, kalau tidak dikeruk bisa menyebabkan penyakit," terang Rangga salah seorang warga Rawajati, saat ditemui di bawah flyover Kalibata, Rabu (16/1).

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Zaenuri saat ditemui di lokasi tumpukan sampah mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU terkait tumpukan sampah tersebut. Dia menjelaskan, upaya pengerukan sampah akan dilakukan jika nantinya air sudah mulai kembali surut. Meski demikian, untuk hari ini, upaya pengangkutan sampah akan dilakukan secara manual.

"Kita sudah koordinasikan ke Kepala Dinas Pemprov untuk menangani sampah ini," kata Zaenuri.

Zaenuri menjelaskan, bahwa jika ada alat berat yang bisa digunakan untuk mengeruk sampah seperti di Pintu Air Manggarai, upaya pengerukan sampah bisa rampung dalam waktu dua hari. Meski demikian, kemungkinan alat berat didatangkan ke lokasi tumpukan sampah dinilai sulit lantaran Jalan tepat di bawah Fly Over terlalu sempit.

"Kalau sudah agak surut, kita akan terjunkan petugas kita untuk penanggulangan secepatnya," jelasnya.

Puluhan ton sampah tersebut saat ini menjadi tontonan warga dari atas jembatan. Beberapa pemulung juga memanfaatkan tumpukan sampah tersebut untuk mencari barang bekas. Mereka mencari barang bekas di atas sampah yang di bawahnya mengalir deras aliran sungai Kali Ciliwung.