Merdeka.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Samber Nyawa, menggelar aksi di depan Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/7). Dalam aksinya itu, mereka kembali menegaskan dukungannya terhadap pasangan Capres-Cawapres Prabowo - Hatta. Dalam aksinya mereka membentang spanduk bertuliskan 'Aliansi Mahasiswa Samber Nyawa, berikan mandat untuk pasangan Prabowo - Hatta'.

Spanduk tersebut dipasang diatas jembatan penyeberangan yang berada di depan kampus, Jalan Ir Sutami, Kentingan, Solo. Mereka juga mengacungkan jari telunjuk serta membawa poster-poster yang bertuliskan dukungan mereka terhadap program Prabowo - Hatta. Melalui gerakan tersebut, mereka yakin mampu menyumbang 2.000 suara dari kalangan mahasiswa untuk pasangan nomor urut satu itu.

"Gerakan merupakan gerakan murni dengan penuh kesadaran dan tidak dibayar sepeserpun. Kami mahasiswa aliansi Samber Nyawa akan memberikan mandat kepada Prabowo-Hatta," teriak Koordinator Aksi, Aminudin, saat berorasi.

Aminudin mengatakan, program yang diusung pasangan Prabowo - Hatta sangat realistis dan tidak emosional. Sehingga para mahasiswa memutuskan untuk memberikan mandat kepada Prabowo - Hatta sebagai presiden dan wakil presiden lima tahun mendatang.

"Program mereka sejalan dengan keinginan mahasiswa, yakni terkait program pendidikan. Prabowo tegas akan menganggarkan dana untuk pendidikan hingga Rp 10 triliun. Sehingga pendidikan di Indonesia akan jauh lebih berkualitas. Hal ini tentu saja akan mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia," katanya.

Sosok Prabowo, lanjut Aminudin juga diyakini bisa menyelesaikan persoalan bangsa. Dengan ketegasan yang dimiliki, mereka yakin Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain dan tidak diremehkan. Tudingan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang ditujukan kepada Prabowo juga tidak pernah terbukti.

Ketua Penggalangan Mahasiswa Prabowo - Hatta, Jatmiko menambahkan, program yang diusung Prabowo sejalan dengan apa yang dicita-citakan mahasiswa. Menurutnya, program mereka jelas dan tidak emosional.

“Target kami mampu meraih 50 persen suara dari total mahasiswa di Indonesia,” pungkasnya.