Puluhan kwintal logistik Pileg & Pilpres jadi tumpukan sampah

Merdeka.com - Puluhan kwintal sampah logistik bekas pemilu legislatif dan presiden menggunung di kantor KPU kabupaten Kediri. KPU kesulitan melelang sampah logistik karena terbentur aturan batas akhir penyimpanan logistik pemilu minimal dua tahun.

Seperti diketahui, pemilu legislatif dan presiden di Kabupaten Kediri menyisakan sampah logistik mencapai puluhan kwintal. Sampah logistik berupa lembar surat suara, bantalan, alat coblos, serta beragam formulir.

Sampah logistik tersebut kini masih menumpuk di halaman kantor KPU Kabupaten Kediri dan hanya ditutupi terpal untuk menghindari kerusakan akibat air hujan dan panas matahari.

Baca berita Pilpres 2024 di Liputan6.com

Menurut Ketua KPU Kabupaten Kediri Sapta Andaru Iswara logistik bekas pemilu merupakan bahan sekali pakai sehingga tidak bisa digunakan untuk pemilu selanjutnya.

"KPU berencana melelang sampah logistik pemilu melalui balai lelang, tetapi terbentur aturan lelang yang mengharuskan logistik pemilu minimal harus tersimpan selama dua tahun," terangnya pada wartawan, Kamis (30/10).

Selain sampah logistik berupa surat suara, bantalan, alat coblos dan formulir pemilu legislatif dan presiden juga menyisakan sampah berupa kotak suara, serta logistik sistem bongkar pasang.

"Namun untuk kotak suara dan sisa logistik jenis bongkar pasang masih bisa digunakan pada pemilu berikutnya," pungkasnya.