Puluhan anggota TNI ikut ekskavasi situs Gunung Padang
Merdeka.com - Sedikitnya 60 orang anggota TNI Angkatan Darat dilibatkan dalam kegiatan ekskavasi atau penggalian situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Keterlibatan TNI tersebut atas keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh.
"Ada 60 anggota TNI yang terlibat dalam tim, sesuai surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, jadi tidak perlu dipertanyakan keberadaan mereka," kata Ketua Tim Arkeolog dari Tim Nasional Ekskavasi Situs Gunung Padang Ali Akbar seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/9).
Dia mengatakan hal itu terkait sorotan sejumlah pihak yang mempertanyakan keterlibatan TNI yang notabene non-arkeolog dalam kegiatan ekskavasi situs Gunung Padang. Keahlian TNI dalam bidang teritorial atau pengenalan permukaan bumi membuat mereka dilibatkan dalam ekskavasi situs tersebut.
"Ada 10 orang arkeolog yang bekerja bersama TNI. Keahlian mereka dalam pengenalan rupa bumi diperlukan dalam penelitian situs ini, jadi tidak perlu dicurigai," ujarnya.
Selain TNI AD, dalam tim nasional yang dibentuk Kemendikbud tersebut juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Keterlibatan Kementerian Pekerjaan Umum, kata dia, dalam hal pembangunan jalan dan drainase di sekitar situs tersebut. Sedangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengembangkan potensi ekonomi kreatif dan pengembangan 'home stay'.
Ali mengatakan, berbicara tentang Gunung Padang maka sudah mencakup sebuah kawasan, bukan hanya sebuah situs. "Karena itu perlu penelitian yang holistik, melibatkan semua pihak, termasuk TNI dan beberapa sumber daya dari kementerian terkait," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tambahnya, juga masuk dalam Tim Nasional Ekskavasi Gunung Padang. Ekskavasi di sisi timur dan utara, kata dia, sudah dimulai sejak 17 September 2014 dan laporan tahap pertama akan disampaikan ke Mendikbud pada 20 Oktober 2014.
Sebelumnya Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) Johannes Marbun menyoroti keberadaan pihak-pihak dan lembaga non-arkeologi dalam proses ekskavasi atau penggalian situs Gunung Padang.
"Kami mendapat informasi bahwa TNI dan warga terlibat dalam penggalian di situs Gunung Padang, ini seperti kerja serabutan," katanya.
Dia mengatakan proses ekskavasi harus dilakukan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan aspek konstruksi. Setiap lapisan atau layer yang tersingkap harus didokumentasikan dengan baik untuk mengetahui bentuk awal situs.
"Kalau tidak terdokumentasikan maka peneliti akan kehilangan arah saat proses rekonstruksi," ujarnya.
Marbun mengatakan pada 2014 pemerintah sudah menetapkan situs Gunung Padang sebagai kawasan cagar budaya nasional. Dengan demikian, menurut dia, tidak ada alasan lain selain menerapkan metodologi arkeologi dan melibatkan arkeolog dalam penggalian itu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat berkomunikasi dan mengaku dari POM TNI AD
Baca SelengkapnyaPihaknya dibantu instansi terkait telah mengevakuasi masyarakat yang berada di sekitar gudang amunisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Baca Selengkapnya"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaBegini Tampang Pelaku Pembunuhan Anggota TNI AD di Bekasi
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca Selengkapnya