Pulau Tikus di Bengkulu dirusak turis
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bengkulu mengecam wisatawan melakukan tindakan merusak perairan di destinasi wisata Pulau Tikus, Bengkulu.
Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda mengaku menerima laporan adanya wisatawan yang melakukan kegiatan memancing di perairan terumbu karang Pulau Tikus.
"Di situ merupakan rumahnya ikan hias, seperti ikan Nemo, kalau dipancing terus apa lagi yang akan kita lihat ke sana," ujar Patriana, Kamis (26/5).
Dia menambahkan, memancing di lokasi tersebut juga akan merusak terumbu karang, sedangkan terumbu karang merupakan habitat ikan-ikan hias tersebut.
"Terumbu karang juga sebagai penahan abrasi pulau, kalau ini dirusak pengaruhnya akan besar sekali bagi keberadaan Pulau Tikus," jelas Patriana.
Saat ini Pulau Tikus luasnya hanya sekitar 0,6 hektare karena abrasi laut. Awalnya pulau terluar Kota Bengkulu itu luas daratannya sekitar dua hektare.
Kunjungan wisatawan ke Pulau Tikus pada 2016 ini mulai meningkat. Pulau Tikus mulai diminati wisatawan nasional dan asing, oleh karena keindahan alam yang ditawarkan cukup unik di bandingkan lokasi wisata lainnya.
"Di sana ada terumbu karang dengan air jernih, dengan berbagai macam ikan hias, kita bisa lihat dengan menyelam, rasanya seperti di akuarium yang sangat besar," papar Patriana.
Untuk mengantisipasi tindakan perusak itu, Pemerintah Kota Bengkulu mulai merancang sejumlah aturan untuk destinasi wisata.
"Saat ini, kita tekankan pada para penyedia perjalanan ke sana, kalau tidak bisa menjaga pengguna jasa mereka, kita akan tindak tegas penyedia perjalanan wisata itu," pungkasnya seperti diberitakan Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaNusa Penida, Pulau Kecil di Pinggir Bali yang Punya Banyak Keindahan Alam
Nusa Penida benar-benar menawarkan keindahan alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaBukan Sembarang Batu, Pemandu Turis Temukan Fosil Buah Pinus Berusia 115 Juta Tahun di Pinggir Pantai
Tanaman purba ini berasal dari Zaman Greensand Bawah. ketika terjadi kenaikan air laut secara besar-besaran ke daratan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaSpesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!
Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca SelengkapnyaBenua yang Hilang Ditemukan di Bawah Laut Australia, Diduga Pernah Dihuni Setengah Juta Manusia 70.000 Tahun Lalu
Luas benua 'Atlantis' yang hilang ini dua kali luas Inggris
Baca SelengkapnyaKepulauan Tidore Disiapkan Jadi Pariwisata Baru di Indonesia Timur
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan akan mengembangkan berbgai potensi khususnya kekayaan rempah.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnya