Merdeka.com - Jemaah haji yang baru pulang dari tanah suci biasanya disambut suka cita dan tangis haru keluarga. Tapi, kepulangan Asmawiyah (69) justru disambut tangis duka.

Wajah Asmawiyah tampak berseri-seri saat keluar dari Asrama Haji Medan di Pangkalan Masyhur, Rabu (23/10). Perempuan yang baru tiba ini tersenyum semringah saat menyambangi keluarganya yang sudah menunggu sejak pagi.

Asmawiyah merupakan seorang di antara 432 jamaah haji ditambah 7 petugas debarkasi Medan yang tiba di Tanah Air Rabu (23/10). Dia tergabung dalam kelompok terbang II yang mendarat di Bandara Kualanamu pada pukul 05.30 WIB dan tiba di Asrama Haji Medan sekitar pukul 08.00 WIB.

Di antara jamaah kloter II, Asmawiyah yang pertama keluar dari asrama haji, sehingga menjadi perhatian wartawan yang bertugas di sana. Senyum semringah terlihat di wajah Asmawiyah saat bertemu keluarganya. Mereka berpelukan.

Sambil dirangkul kerabatnya, Asmawati terus saja berjalan dan bercerita tentang pengalaman ibadahnya di Tanah Suci. Saat itu keluarganya hanya mendengarkan sambil terisak.

Tangis keluarga Asmawiyah ternyata bukan tanda suka cita. Mereka justru berduka, karena Saparuddin (58), suami Asmawiyah, meninggal dunia, Selasa (23/10) petang dan akan dimakamkan Rabu (24/10) siang.

"Dia (Hj Asmawiyah) belum tahu suaminya meninggal dunia karena penyakit jantung semalam (kemarin). Kami pun bingung memberitahunya, mungkin nanti di mobil, karena kalau sampai rumah dia bisa shock lihat acara fardu kifayah," jelas Khadijah, adik Asmawiyah, yang turut menjemput.

Asmawiyah kemudian dibawa pulang ke rumahnya di Jalan Karya Bakti 19A, Teladan Barat, Medan Kota. Saat turun dari mobil, wajah perempuan itu tidak lagi semringah seperti sebelumnya. Dia menangis mendapati suaminya terbaring kaku dan segera dimakamkan.