Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri syukuran ulang tahun ke-60 Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra, Sabtu (6/2). Jusuf Kalla (JK) menyebutkan bahwa Yusril seorang tokoh yang totalitas mengabdi negara.

"Karena ulang tahun 60 berarti rasa syukur telah diberikan berkah dan kesempatan untuk mengabdi kepada bangsa negara selama ini," ujar JK saat memberikan pidato dalam acara syukuran ulang tahun Yusril Ihza Mahendra ke 60 di Hotel Bidakara, Sabtu (6/1).

Menurut JK pemikiran Yusril menjadi bagian yang harus dibagi dan diwariskan kepada generasi selanjutnya dan warga Indonesia.

"60 Tahun hari kematangan untuk membuat semacam itu. Toh bagi seorang pejabat 60 tahun adalah akhir dari pengabdian langsung kepada negara tapi beliau melanjutkan sebagai lawyer," tambah JK.

"Tentu pemikiran-pemikiran itu banyak karena Yusril punya banyak peran dan keahlian. Yang resmi maupun tidak resmi. Yang tidak resmi seperti main film kan. Yang kita kenal kehadiran dan pemikiran ketatanegaraan sekaligus mempraktikkannya," katanya.

Dalam pidatonya JK juga menceritakan betapa halusnya transisi yang digunakan oleh Yusril saat pergantian Presiden Soeharto kepada Habibie. "Beliau sangat dikenal pada saat transisi besar negeri ini pada awal reformasi. Semua transisi di negeri ini menyakitkan. Tapi bagaimana terjadi transisi yang soft landing. Beliau termasuk memikirkan transisi dengan baik sehingga pak Harto berpindah ke Pak Habibie secara baik," ujar JK.

"Pada waktu Pak Yusril menghadapi masalah hukum seperti tercukur. Makanya saya mengajukan diri sebagai saksi yang meringankan. Dalam tempo 3 jam di SP3," tambahnya.

Tak hanya itu, JK seringkali menunjuk Yusril menjadi khatib salat. "Kalau ke Makassar saya selalu klaim dia untuk jadi khotib di masjid," ucapnya.

JK juga menganggap pemikiran pemikiran Yusrik modern. Yusril membawa Islam sesuai zamannya dengan ilmu pengetahuan, dengan demokrasi yang baik.

"Sebagai birokrat, waktu Gus Dur saya mendag. Cuma saya lebih dulu dipecat. Tapi ya dipecat juga pada intinya. Kedua sama-sama waktu Pak SBY. Jangan lupa waktu itu dukung Pak SBY. Zril, masuk, kalau engga masuk nanti dikira enggak ada Islam-nya," ucapnya.

JK juga berharap Yusril sejak jadi pemikir, ahli hukum tata negara, pemikirannya pasti berguna untuk negara yang akan datang. Menjadi pembaharuan. "Di samping mengucapkan selamat ulang tahun ke 60, dan juga penghargaan kepada penyusun ensiklopedia ini," tutup JK.