Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Psikolog: Ayah bunuh anaknya akibat frustrasi kolektif

Psikolog: Ayah bunuh anaknya akibat frustrasi kolektif Ilustrasi tindak kriminal. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock

Merdeka.com - Meningkatnya kualitas para pelaku kejahatan saat ini semakin mengkhawatirkan. Publik dikejutkan dengan adanya seorang bapak kandung tega membunuh anak. Dia juga diduga membunuh kekasih sang anak. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis Ponorogo Jawa Timur. Padahal sang bapak adalah mantan kepala desa.

Menanggapi hal tersebut, Kasubag Psikolog Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya, AKBP Arif Nurcahyo mengatakan jika dalam perspektif psikologi, siapa pun bisa menjadi pelaku dan korban.

"Itu akumulasi dari persoalan yang tertimbun dan tidak terselesaikan. Sehingga orang bisa dalam posisi sudah tidak ada harapan lagi atau hopeless, rasa bersalah yang berlebihan membuat adanya pikiran melawan atau menjadi korban. Pilihannya hanya kalau dia tidak melawan maka dia akan menjadi korban," ujar Nurcahyo, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (14/2).

"Artinya tingkat kesulitan hidup terganggu kemudian tidak punya privasi, hal itulah yang membuat seseorang kembali ke cara berpikir instingtif," tambah Nurcahyo.

Nurcahyo mengatakan, naluri itu hanya dimiliki oleh hewan. Seperti perilaku hewan yang hanya mencari kenikmatan dan kepuasan diri sendiri melalui nalurinya, jadi siapapun yang menghalangi hal tersebut maka secara spontan akan melakukan hal-hal yang melanggar hukum.

"Jadi jika sudah insting yang mendominasi di dalam pikiran manusia, maka yang ada hanya prinsip hidup atau mati. Seperti orang kalap," terang Nurcahyo.

"Saat ini masyarakat sedang dalam kondisi frustrasi kolektif. Kalau ada orang kalap itu wujud dari kepanikan," imbuh Nurcahyo.

Sebelumnya, Eko Budianto (50) warga Dusun Taman Asri, Desa Karanggebang, Jetis Ponorogo, Jawa Timur dengan secara keji membunuh anaknya yang bernama Krisnanda Mega Pratama (26).

Sang ayah Eko Budianto membunuh Mega Pratama karena jengkel atas tingkah anaknya yang di luar batas. "Pengakuan bapaknya dia melakukan pembunuhan tersebut karena jengkel atas tingkahnya yang sudah di luar batas. Saat melakukan pembunuhan dia dibantu teman korban Amru Nasruddin (26) pada Rabu (06/02) sekitar pukul 03.00 dini hari," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ponorogo AKP Misrun, Rabu (13/2).

Saat sedang tidur, korban ditusuk dada kirinya sampai tewas. "Ditusuk dengan pisau beberapa kali ke dada kirinya," tutur Misrun.

Setelah dibunuh, lanjut Misrun, korban dibawa ke Kali Keyang, yang tak jauh dari rumahnya. Pelaku menggantung tubuh Mega dengan pelepah pisang agar terkesan bunuh diri.

Tidak hanya itu, seminggu kemudian, Suprihatin (22), yang merupakan kekasih dari Mega Pratama juga ditemukan tewas di rumah Eko sang pelaku. "Suprihatin tewas dengan 21 luka tusukan di tubuhnya, yakni 18 tusukan di punggung kiri dan tiga luka tusukan di leher," tutur Misrun lagi. Polisi masih menyelidiki apakah Eko juga yang membunuh Suprihatin.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis

Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis

Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

Baca Selengkapnya
Polisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif

Polisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif

Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog

Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog

Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat

Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat

Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.

Baca Selengkapnya
Anaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh

Anaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh

Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.

Baca Selengkapnya
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Kecerdasan, 6 Hal Ini Juga Bisa Diturunkan Ayah pada Anak

Bukan Hanya Kecerdasan, 6 Hal Ini Juga Bisa Diturunkan Ayah pada Anak

Sejumlah kondisi bisa diturunkan pada anak oleh ayah karena genetik.

Baca Selengkapnya