Prya Ramadhani meninggal karena sakit asma
Merdeka.com - Setelah menjalani perawatan, Ketua DPD Partai Golkar DKi Jakarta Prya Ramadhani menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan. Besan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ini meninggal pada pukul 16.53 WIB
"Saat ini masih di Rumah Sakit di Pondok Indah. Meninggal setelah sebelumnya sakit gangguan semacam asma," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Asraf Ali di Jakarta, Jumat (7/3).
Jenazah saat ini akan segera dibawa ke rumah duka di Jalan Benda II No 9, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Prya Ramadhani adalah bapak dari artis Nia Ramadhani, istri Ardiansyah Bakrie, putra bungsu Ical. Di DPRD DKI Jakarta, almarhum terakhir menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAN dan Golkar Berebut Andil Besar Menangkan Prabowo-Gibran
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan minta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP
Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Minta Jatah 5 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Reaksi PSI?
Grace hanya menekankan partai pengusung Prabowo-Gibran tidak hanya Golkar.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaReaksi AHY Soal PPP Beri Sinyal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Penguatan Koalisi Terus Kita Bicarakan
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaAHY Bersyukur Gabung Koalisi Prabowo: Coba Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur
AHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca SelengkapnyaPuan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya