Program Jamkesmas dinilai masih amburadul
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka mempertanyakan pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) kepada Menteri Kesehatan, Nafiah Mboi. Menurutnya, program Jamkesmas masih jauh dari harapan.
"Saya minta berapa terserap dana Jamkesmas setiap tahunnya, padahal setiap hari kita dengar orang miskin ditolak rumah sakit. Artinya, mereka target Jamkesmas," kata Rieke kepada wartawan disela rapat kerja antara Kemenkes dengan Komisi IX DPR, Jakarta Senin (25/6).
Menurut politisi PDIP itu, padahal setiap tahunnya, dana Jamkesmas yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 6,9 triliun untuk 76,4 juta jiwa.
Sedangkan pelaksanaan di lapangan, Rieke menemukan kasus jaminan kesehatan untuk rakyat justru ditanggung oleh pemerintahan pusat dengan Jamkesmas, dan pemerintahan daerah melalui jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).
"Artinya ada indikasi penyalahgunaan anggaran," kata Rieke.
Untuk itu, Rieke mendesak Nafiah untuk segera menyelesaikan persoalan itu. "Meskipun menkes baru, harus bisa bersinergi," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenag Luncurkan Program PeaceSantren, Gaungkan Pesan Perdamaian Usai Pemilu 2024
Peluncuran program tersebut sekaligus membawa pesan perdamaian setelah hiruk pikuk setelah Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKawal Hilirisasi, Jokowi-Luhut Dianalogikan Layaknya Sopir Angkot Medan dan Kenek
Perbandingan itu diberikan lantaran keduanya berani menerjang berbagai desakan dari luar negeri yang tidak menyukai program hilirisasi yang diusung Pemerintah.
Baca SelengkapnyaBertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Mulai Dibahas, PDIP: Upaya Bangun Skenario Pemilu Sudah Selesai
"Padahal rekapitulasi baru dilakukan. Ini tentu saja menyentuh aspek-aspek hukum dan aspek etika dari penyelenggara negara."
Baca SelengkapnyaResmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi
AHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Kabinet Jokowi Bahas Program Prabowo-Gibran: Kurang Pantas Pemilu Belum Selesai
Pemilu 2024 belum tuntas karena pemenang belum diumumkan oleh KPU.
Baca Selengkapnya