Profil Maruli Simanjuntak, Jenderal Bintang Dua Sopiri Jokowi Saat Blusukan
Merdeka.com - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Mayjen TNI Maruli Simanjuntak buka suara soal pengawalan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan ke kampung nelayan di Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah. Maruli mengaku turun langsung mengawal Jokowi.
Mayjen Maruli bukan orang baru di dunia Paspampres, dia pernah menduduki posisi strategis sebelum menjabat sebagai Komandan Paspampres. Berikut ini profil, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, yang menjadi supir Jokowi saat blusukan ke Tambak Lorok Semarang:
Komandan Grup A Paspampres
Sebelum menjadi Komandan Paspampres, Mayjen Maruli pernah menjabat sebagai Komandan grup A yang bertugas mengawal Presiden Jokowi pada tahun 2014-2016. Maruli bertugas selama 1,4 tahun di pengawalan dan pengamanan Presiden dan keluarga Presiden.
Danrem 074/Warastratama
Mayjen Maruli adalah lulusan Akademi Militer 1992 berpengalaman dalam Infanteri Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra. sejak 5 Februari 2016 sampai dengan 25 April 2017 mengemban amanat sebagai Danrem 074/Warastratama.
Saat masih menjabat sebagai Danrem 074/Warastratama Surakarta, Maruli pernah terpilih sebagai Danrem terbaik dalam bidang Upaya Khusus (Upsus) Ketahanan Pangan Tingkat Nasional tahun 2016.
Wadanpaspampres
Selepas menjabat sebagai Danrem 074/Warastratama, menantu dari Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Wadanpaspampres).
Kemudian Maruli Simanjuntak menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Dengan promosi sebagai Danpaspampres, Maruli naik pangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen) dengan dua bintang di pundaknya. Mutasi jabatan ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1240/XI/2018 yang ditandatangani Hadi pada Kamis 29 November 2018.
Menjadi Supir Jokowi saat Blusukan ke Tambak Lorok
Mayjen Maruli Simanjuntak mengaku turun langsung mengawal Presiden Jokowi saat blusukan ke Tambak Lorok, Semarang. "Saya pengamannya sekalian nyupir. Nggak mungkin saya lepas juga lah," ujar Maruli saat berbincang dengan merdeka.com melalui sambungan telepon, Selasa (19/2) malam.
Mantan Komandan Denpur Cakra ini menegaskan, dirinya tak berjarak dengan Jokowi selama di Tambak Lorok. Menurut pengakuannya, warga tidak ada yang mengenalinya sebagai Komandan Paspampres.
"Itulah trik kita," katanya.
Sebelumnya Jokowi mengaku pernah melakukan blusukan tanpa didampingi pejabat pada larut malam untuk bertemu dengan nelayan di Tambak Lorok. Jokowi menyebut saat itu hanya datang bersama seorang sopir. "Bahkan ke kampung nelayan jam 12 malam, tengah malam, saya berdua saja ke sana untuk memastikan bagaimana kondisi nelayan," kata Jokowi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan Lettu Windra Sanur dengan Kombes Yudhi Sulistianto Wahid.
Baca SelengkapnyaAra menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maruarar menjelaskan keputusannya mundur tak lepas dari masukan dari sang ayah yang juga pendiri PDIP, Sabam Sirait.
Baca SelengkapnyaSalah satu alasan keluar dari PDIP, Maruarar ingin mengikuti langkah Jokowi
Baca SelengkapnyaMaruar mengucapkan terima kasih selama dirinya berlabuh di PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait resmi mundur dan pamit dari PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaUsai menyatakan undur diri, Maruarar langsung mengembalikan KTA ke DPP PDIP
Baca Selengkapnya