Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil Hasnaeni 'Wanita Emas' di Tengah Pusaran Korupsi PT Waskita Beton Precast

Profil Hasnaeni 'Wanita Emas' di Tengah Pusaran Korupsi PT Waskita Beton Precast Hasnaeni Wanita Emas. ©2016 merdeka.com/muchlisa choiriah

Merdeka.com - Wanita Emas Mischa Hasnaeni Moein kembali menjadi sorotan setelah video viral Hasnaeni menangis di media sosial Tiktok. Dalam video tersebut, dia mengaku rumahnya dikepung oleh preman.

Hasnaeni dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas). Sejak berdirinya partai tersebut, dia mendapat julukan ‘Wanita Emas’.

Dia kembali mencuri perhatian setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada tahun 2016 sampai dengan 2020.

Selaku Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal, Hasnaeni keluar Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta Selatan, mengenakan rompi tahanan merah muda dan borgol di tangannya. Dia dibantu menggunakan kursi roda menuju mobil tahanan.

Hasnaeni sempat menutupi wajahnya dari kamera awak media. Namun saat sampai di depan mobil tahanan, dia langsung histeris berteriak sambil kakinya menahan masuk ke mobil.

"Bapak, jangan," teriak Hasnaeni saat dipaksa masuk mobil tahanan.

Berikut profil Hasnaeni yang coba dirangkum Merdeka.com:

Mischa Hasnaeni Moein dikenal sebagai “Wanita Emas” berkat iklan di berbagai papan reklame, poster, dan spanduk dengan gambar yang selalu dibubuhi dua kata tersebut.

Wanita kelahiran Makassar, 17 Juli 1976 ini dikenal sebagai pribadi yang tak kapok ikut Pilkada.

Riwayat Pendidikan- SD Labuang Baji Makassar 1983-1989- SMP Prasetyo Makassar, Tahun 1989-1992- SMA Walio Makassar- S1: Fakultas Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana 1996-2000- S2: Magister Manajemen, Universitas Krisna Dwipayana 2000-2012- S3: Program Doktor Ilmu Ekonomi, UnMer Malang tahun 2013

Jejak Politik

Hasnaeni pertama kali terjun ke dunia politik tidak mengikuti jejak ayahnya, Max Moein di PDIP. Pasalnya, Hasnaeni memutuskan untuk bergabung dengan Partai Hanura.

Namun, Hasnaeni kemudian menyeberang dan bergabung dengan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) yang didirikan oleh Ryaas Rasyid. Hasnaeni dipercaya menjadi salah satu pemimpin dalam partai ini.

Wanita Emas ini kemudian pindah dan bergabung dengan Partai Demokrat. Di sini, dia pernah menjadi salah satu caleg DPR RI.

Hasnaeni pernah mencalonkan diri dalam Pilkada DKI 2012. Impian Hasnaeni menjadi Gubernur DKI Jakarta pupus setelah dirinya ditipu sejumlah partai gurem non parlemen.

Mundur ke tahun 2010, Hasnaeni pernah menjadi bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan. Hasnaeni menggandeng Saipul Jamil, namun di pertengahan jalan ia mengundurkan diri. Pada akhirnya, Hasnaeni batal mendaftar menjadi calon Wali Kota Tangerang Selatan.

Belum juga menyerah, Hasnaeni kembali mencoba mengikuti pemilihan legislatif untuk menjadi anggota DPR RI pada tahun 2014. Namun, Hasnaeni gagal memperoleh dukungan yang cukup.

Pada tahun 2017, Hasnaeni gagal ikut Pilkada DKI 2017 dan kembali pupus menjadi DKI 1. Sebelumnya, dia mengaku telah mempersiapkan diri untuk kontestasi politik itu.

Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik
Momen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik

Presiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.

Baca Selengkapnya
Momen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet
Momen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet

Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.

Baca Selengkapnya
Wacana Wapres Pimpin Kawasan Aglomerasi di RUU DKJ, PKS: Jangan Menerobos Aturan Otonomi Daerah
Wacana Wapres Pimpin Kawasan Aglomerasi di RUU DKJ, PKS: Jangan Menerobos Aturan Otonomi Daerah

Anggota Baleg DPR dari PKS Mardani Ali Sera mengingatkan konsep kawasan aglomerasi dalam draf Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pledoi Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bantah Terima Suap Rp3 Miliar Hingga Tiga Tas Mewah
Pledoi Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bantah Terima Suap Rp3 Miliar Hingga Tiga Tas Mewah

Hasbi Hasan dituntut hukuman 13 tahun dan 8 bulan penjara serta denda Rp1 miliar subsider kurungan pengganti selama 6 bulan.

Baca Selengkapnya
Momen Canggung Hendi Ketika Didoakan Elektabilitas di Jateng Semakin Naik
Momen Canggung Hendi Ketika Didoakan Elektabilitas di Jateng Semakin Naik

Hendi meraih tingkat elektabilitas sebesar 23,21% sebagai nama potensial dalam pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya
Jenderal Mohamad Hasan, Kapolri Era Soeharto dengan Segudang Prestasi Sampai Lahirnya Petisi 13
Jenderal Mohamad Hasan, Kapolri Era Soeharto dengan Segudang Prestasi Sampai Lahirnya Petisi 13

Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia periode Presiden Soeharto ini memiliki sederet prestasi selama memimpin.

Baca Selengkapnya
Suara Bergetar Sambil Tahan Tangis saat Umumkan Hasil Pemilu, Ini Sosok Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Suara Bergetar Sambil Tahan Tangis saat Umumkan Hasil Pemilu, Ini Sosok Ketua KPU Hasyim Asy'ari

Profil Ketua KPU Hasyim Asy'ari jadi sorotan usai umumkan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Hasil Pemilu 1955 Menunjukkan Kemenangan Partai Besar yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, Berikut Penjelasannya
Hasil Pemilu 1955 Menunjukkan Kemenangan Partai Besar yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, Berikut Penjelasannya

Pemilu 1955 di Indonesia menjadi momen bersejarah yang menandai pelaksanaan pemilihan umum pertama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan

Presiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.

Baca Selengkapnya