Produksi sampah di Labuhan Ratu capai 30 ton per harinya
Merdeka.com - Kabupaten Labuhan Batu diperkirakan memproduksi sampah organik dan non-organik sekitar 30 ton per harinya, kata Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan (Kadispaskeb) Pemkab Labuhan Batu H Kamal Ilham Nasution.
Informasi yang dikutip dari Antara, Jumat (30/5), sampah itu diangkut 15 dumptruk milik pemerintah dan dibuang ke tempat pembuangan akhir di Lingkungan Perlayuan, Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara.
Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan (Kadispaskeb) Pemkab Labuhan Batu H Kamal Ilham Nasution di ruang kerjanya, Jumat mengatakan, sisa bahan kebutuhan masyarakat itu berasal dari beberapa lokasi pasar di antaranya pasar Gelugur Rantauprapat, Aeknabara, Negerilama, Sigambal, Pasar Lama dan Ajamu.
Untuk mengoperasikan 15 dumptruk pengangkut sampai hingga malam, dinas terkait menyediakan tiga orang kernet setiap truk. "Satu orang di atas dan dua di bawah truk, itu agar pekerjaan selesai sesuai program menciptakan Labuhan Batu bersih dan mandiri 2015 menuju sejahtera 2020," ujarnya.
Guna menciptakan lingkungan bersih dia berharap kepada semua pelaku usaha dan warga dapat membuang sampah pada kontainer sampah yang disediakan di beberapa titik lokasi. Sebab pihaknya akan tetap siap mengangkut berapa banyakpun sampah yang ada.
"Kita minta dan imbau buanglah sampah pada tempatnya," kata Kadispaskeb Pemkab Labuhan Batu itu.
Sementara Kabag Humas Setdakab Labuhanbatu Sugeng menambahkan, untuk menyesuaikan produksi sampah dengan lokasi penampungan, pemerintah telah mengajukan lahan hutan bekas dipergunakan satu perusahaan swasta yang telah dikembalikan ke negara.
Namun hingga kini Pemkab Labuhan Batu belum menerima realisasi pelepasan lahan untuk relokasi tersebut. "Luas lahan yang kita usulkan ke Kemenhut itu seluas 25 hektare dan harapannya secepatnya dilepas agar tempat pembuangan sampah tidak lagi di tempat lama dan kita menilai ini memang mendesak," ujar Sugeng berharap.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaTak Sembarangan Dilakukan, Begini Proses Pembuangan Sampah dari Atas Kapal Sampai Bayar Jutaan Rupiah
Ternyata begini cara membuang sisa sampah yang berada di kapal. Harus bayar jutaan rupiah dan tidak sembarangan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan
Keberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Stok Pupuk Capai 1,7 Juta Ton di Akhir Tahun 2023, Setara 200 Persen Ketentuan Pemerintah
Ketersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi ini setara dengan 200 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaBanyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini
Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Mengantar Logistik Pemilu ke Pulau Sangkarrang, Cuaca Ekstrem Hingga Ombak 4 Meter
Jumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca SelengkapnyaRiau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi
Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat.
Baca SelengkapnyaFOTO: Intip Pengolahan Puluhan Ton Sampah Sungai Ciliwung Menjadi Pupuk Kompos dan Bahan Bakar di TB Simatupang
Selain diolah sebagai pupuk kompos, sampah-sampah ini juga dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
Baca Selengkapnya