Pria ngaku jenderal bintang 5 PBB pernah maju capres 2014 lalu
Merdeka.com - Aditya Bambang Mataram, pria yang mengaku sebagai jenderal bintang lima PBB ditangkap petugas Denpom I/5 Bukit Barisan. Dia ditangkap bersama kedua temannya.
Untuk meyakinkan dirinya, Aditya dkk memakai pakaian dan atribut lengkap bak seorang jenderal sungguhan. Padahal Indonesia sendiri hanya memiliki bintang lima hanya dimiliki 3 Jenderal, Sudirman, AH Nasution dan Soeharto.
Saat pemberitaan dirinya ditangkap ramai beredar, Aditya tetap menolak dikatakan gadungan. Dia yakin sebagai jenderal bintang lima dari Deputy Of Highest Commander Of The United Nations Peace Keeping Forces Council South East Asia (The UN PKFC-SEA).
"Kami sudah mengadakan pertemuan dengan Pangdam I Bukit Barisan," kata Adityo dalam suratnya kepada merdeka.com, Rabu (27/11).
Jika diingat ke belakang, nama Aditya juga pernah membuat heboh media di musim Pemilihan Presiden 2014 lalu. Kala itu, pria yang memiliki nama lain Alexandre Hanafi alias Adityo Hanafi maju sebagai calon presiden secara independen.
Niatan dia untuk maju sebagai capres kala itu tampaknya begitu serius. Dia memilih Gedung Joang 45 sebagai tempat mendeklarasikan diri.
"Tempat ini jadi cikal bakal berdirinya Indonesia," ujar dia dalam deklarasi tersebut di Jakarta, Sabtu (21/9).
Memiliki nama panggilan Dito, dia mengaku hatinya tergerak maju di Pilpres karena melihat rakyat Indonesia belum mencapai kesejahteraannya hingga saat ini.
Saat itu, Dito sempat membagikan selebaran yang menuliskan data pribadi hingga perjalanan karirnya. Di selebaran itu, Dito mengaku sebagai putra dari Jenderal AM Hanafi pendiri Laskar Rakyat, cikal bakal TNI. Menurutnya Jenderal AM Hanafi pernah di era Bung Karno menjadi Menteri Pengerahan Tenaga Rakyat untuk Pembangunan. Salah satu prestasinya yang terkenal adalah pembangunan Jalan Saketi Malingping di Banten Selatan tahun 1957.
Tapi sampai Pilpres 2014 selesai, tak ada lagi kabar soal pencapresan Dito dan kini kembali muncul karena ditangkap Denpom I/5 Bukit Barisan, beberapa waktu lalu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnya"Mati-matian aku berusaha menelan suara tangis. Aku sungguh-sungguh menyesal," ujarnya.
Baca SelengkapnyaFarah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salam empat jari mencuat pertama kali di media sosial X sebagai lambang persatuan pendukung capres nomor urut 1 dan 3 untuk mengalahkan pasangan capres nomor 2.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim MURI memberikan penghargaan kepada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali sebagai capres
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres
Baca SelengkapnyaDebat capres ketiga berlangsung panas. Capres Anies Baswedan dan Capres Prabowo Subianto saling serang satu sama lain.
Baca SelengkapnyaSurat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca Selengkapnya