Merdeka.com - Ananda Reven Saka'u (24), warga Dusun I Oepula, Desa Kauniki, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Dia melakukan aksinya setelah bertengkar dan menganiaya istrinya, Yunita Anin (19).

Jasad Ananda ditemukan Yunita di kamar tidur pada Minggu (2/5) sekitar pukul 01.00 Wita. Sebelumnya, Sabtu (1/5), keduanya sempat terlibat pertengkaran.

Dalam pertengkaran itu, Ananda membanting Yunita ke tanah, hingga perempuan itu mengalami keseleo. Dia sempat mengantarkan istrinya ke tukang urut, lalu mereka pulang ke rumah.

Pukul 20.00 Wita, pasangan itu tidur di dalam kamar. Sekitar pukul 01.00 Wita, anak mereka yang masih berusia 5 bulan menangis, sehingga Yunita bangun. Dia mencari senter untuk membuat susu.

Saat menyalakan senter, Yunita kaget karena melihat suaminya telah tergantung tak bergerak di dalam kamar tidur mereka. Dia kemudian pergi ke luar rumah dan menitipkan anaknya ke rumah orang tuanya. Dia juga memberitahukan kejadian itu kepada warga bernama Daniel Saefatu.

Keduanya lalu masuk ke rumah untuk memastikan. Setelah mengetahui Ananda telah meninggal dunia, mereka berteriak meminta tolong. Warga sekitar pun berdatangan ke lokasi kejadian.

Anggota Polsek Takari, Bripka Abrara, yang mendapat laporan, langsung mendatangi lokasi kejadian bersama Kepala Puskesmas Huebunif. Mereka tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Ananda.

"Sebelum korban meninggal gantung diri, pada malam harinya korban dan istrinya bertengkar," jelas Paur Humas Polres Kupang Aiptu Lalu Randy Hidayat, Senin (3/5).

Keluarga menerima kematian Ananda sebagai musibah. Mereka tidak bersedia jasad pria itu diautopsi. Jenazah langsung diserahkan untuk disemayamkan.