Presiden PKS Sebut Kapal Asing Boleh Ambil Ikan di Natuna Asal Izin
Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan, Laut Natuna Utara adalah kedaulatan Indonesia yang tak bisa diganggu gugat. Oleh karena itu, boleh saja kapal asing masuk ke Indonesia asal tidak mengambil kekayaan yang ada di Indonesia seperti Ikan.
"Yang kita persoalkan adalah mereka menangkap ikan tanpa seizin kita, ini yang kita persoalkan. Nah, saya kira ini harus jelas publik ini," kata Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (20/1).
Ia menjelaskan, boleh saja negara lain mengambil kekayaan alam di Indonesia seperti ikan. Namun, mereka harus terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah Indonesia dan tidak diperbolehkan untuk mencuri.
"ZEE hak kedaulatan kita bahwa kapal asing boleh ke situ. Tetapi, kalau mereka mau mengambil di dalamnya itu harus seizin kita," jelasnya.
SOP Dianggap Tak Jelas
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR dari PKS Sukamta mengkritik soal Standard Operating Procedure (SOP) Indonesia yang memberikan peringatan hanya melalui pengeras suara saat negara asing mencuri ikan di teritorial Indonesia.
"Standar kepada pelanggar wilayah berdaulat, sampai hari ini SOP tidak jelas. Misalnya, coast guard banyak memperingatkan dengan pengeras suara," ujarnya.
Ia ingin, agar pemerintah bisa lebih tegas dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi Laut Natuna Utara dan bisa juga menjaga kedaulatannya.
"Indonesia, SOP itu tidak jelas sampai hari ini. Saya melihatnya, daripada teriak-teriak, lebih baik didekati saja, terus tabrak," ucapnya.
Ia pun menilai Indonesia berbeda dengan Vietnam dalam menjaga kedaulatan. Karena, Vietnam mempunyai ketegasan dengan cara menabrakkan kapalnya ke kepal asing ketika masuk ke perairannya.
"Jadi, yang dilakukan itu coast guard Vietnam menabrak kapal nelayan. Dengan begitu, kapal nelayan negara lain pergi dari wilayah Vietnam," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janji Tambah Armada Kapal: Kita Tidak Mau Orang Asing Ambil Ikan di Laut Indonesia
Prabowo Subianto berjanji akan menambah armada kapal Indonesia bila terpilih menjadi Presiden.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan Masih Bar-Bar, Ekspor Ikan dari Indonesia Ditolak Eropa
Makanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Pemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaPR dari Jokowi untuk Presiden Selanjutnya: Selesaikan 126 Juta Sertifikat Tanah di 2025
"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaTiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia
Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca Selengkapnya