Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Presiden Jokowi bakal hadiri KTT perubahan iklim di Paris

Presiden Jokowi bakal hadiri KTT perubahan iklim di Paris Jokowi buka Kawah Kepemimpinan Pelajar 2015. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri Conference of the Parties (COP) 21 atau konferensi tingkat tinggi perubahan iklim di Paris, Prancis. Pertemuan pimpinan negara hanya akan digelar satu hari, 30 November 2015 besok.

"Skenario untuk tanggal 30 adalah pertemuan tingkat leaders, hanya satu hari pada tanggal 30 di mana sejauh ini informasi yang kami peroleh sudah ada sekitar 147 leaders yang akan hadir termasuk Presiden RI," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Istana, Jakarta, Jumat (27/11).

Presiden menerima Menteri Retno serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya terkait konferensi tingkat tinggi perubahan iklim tersebut.

Dalam konferensi tersebut, Jokowi akan menjelaskan posisi strategis Indonesia karena Indonesia salah satu negara pemilik hutan terbesar. Namun, Indonesia juga pada posisi yang secara geografis rentan terhadap perubahan iklim dengan adanya 17 ribu pulau termasuk pulau-pulau yang kecil.

"Lebih dari 70 persen wilayah Indonesia terdiri dari air, laut, dan sebagainya. Itu membuat kita juga rentan dan kita sebagai negara berkembang kita juga masih memerlukan ruangan yang cukup untuk melakukan pembangunan ekonomi," jelasnya.

Retno menambahkan, dalam pertemuan dengan pimpinan negara tersebut, Jokowi akan menyampaikan pernyataan sikap Indonesia selama kurang lebih tiga sampai lima menit. Pernyataan itu berisi dukungan politik terhadap suksesnya negosiasi tersebut.

Retno mengatakan komitmen Indonesia salah satunya ditunjukkan dengan menyerahkan Intended Nationally Determined Contributions (INDC). Penyerahan INDC itu menjadi komitmen nasional yang dilakukan semua negara.

"Di mana Indonesia itu pengurangan emisi 29 persen di bawah bussiness as usual pada tahun 2030 dan dengan kerja sama internasional kita akan dapat mencapai 41 persen," tandasnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: 280 Juta Penduduk Harus Makan Semuanya
Jokowi: 280 Juta Penduduk Harus Makan Semuanya

Presiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim

Baca Selengkapnya
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen

"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Teken Keppres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK
Presiden Jokowi Teken Keppres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK

Keppres itu diteken Jokowi pada Kamis, 28 Desember 2023 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen

Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan

Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya