Merdeka.com - Presiden Joko Widodo direncanakan akan mengunjungi sejumlah negara ASEAN tanggal 5-9 Februari 2015. Negara yang akan dikunjungi yakni Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina.

"Sekarang masih dilakukan persiapan terkait kunjungan tersebut. Dan kunjungan sangat substantif," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Abdurachman M Fachir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/1).

Kunjungan ke tiga negara ini, kata Fachir, merupakan kunjungan pertama Presiden Jokowi. Kunjungan itu terkait kerjasama ekonomi dan perdagangan.

"Sebagian besar terkait masalah ekonomi, kerja sama ekonomi dan perdagangan. Kemudian termasuk masalah warga, kalau untuk Malaysia, Brunei seperti itu juga. Filipina juga seperti itu," ujarnya.

Fachir mengungkapkan, Presiden Jokowi ingin memprioritaskan diplomasi Indonesia dengan negara-negara sahabat tadi.

"Intinya sebenarnya bagaimana prioritas diplomasi Indonesia tadi, itu bisa diterjemahkan perwakilan di luar negeri. Jadi arahan bapak presiden bahwa kita harus hands-on, jadi marketer, opportunity seeker. Duta besar kita di luar negeri memang kita panggil ke sini untuk adakan rapat kerja," ujarnya.

Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi akan diterima langsung oleh masing-masing kepala negara dan pemerintahan di sana. Selain bersilaturahmi, Presiden Jokowi akan membahas sejumlah hubungan bilateral di bidang ekonomi dan perdagangan.

"Tidak hanya silaturahmi, protokol. Ini kunjungan kenegaraan itu paling tinggi di antara hubungan bilateral. Dan substansinya saya sudah sampaikan terkait upaya tingkatkan kerja sama ekonomi," ujarnya.