Pramono Edhie: Mau jadi pemimpin harus bertahap dari bawah
Merdeka.com - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo hari ini memberikan pembekalan kepada peserta 'Indonesia Mengajar' di Wisma Handayani, Jalan RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan. Pramono memberikan wejangan kepada seluruh peserta agar tampil berani dan bersemangat menjadi pemimpin.
"Mau jadi pemimpin harus dari lapangan harus dari bawah. Mimpin 30 orang, 120 orang mau beribu orang, terus bertahap. Sekarang anda mulai bersedih, engkau yang dipilih terhebat, semangat mengalahkan segalanya. Tularkan semangatmu pada di daerah, itu pesan saya," kata Pramono di lokasi, Kamis (12/6).
Sebelum mengenal daerah yang akan disambangi oleh para peserta Indonesia Mengajar, politisi Partai Demokrat ini meminta mereka untuk mencari informasi sebanyak-banyak mungkin tentang daerah tersebut. "Ini penting harus dipahami budayanya, kondisinya sangat beda dengan bayangan Anda. Dari situ Anda akan tahu," tuturnya.
Lebih lanjut, selesai menjalani proses Indonesia Mengajar di daerah masing-masing, Pramono berharap kelak para peserta ini menjadi pemimpin negara. Sebab, dia menilai negara asing masih memandang Indonesia buruk dan butuh pemimpin baru dari generasi-generasi penerus seperti mereka.
"Ada pandangan orang Inggris yang jadi Dubes Indonesia, saking tidak tahu Indonesia seperti apa. Sampai-sampai datang di Indonesia kaget," katanya.
"Nah, sebelum sampai di sana persiapkan diri Anda. Hey! Laki-laki yang datang dari kota, begitu Anda baik, wanita-wanita di desa sana bisa jadi masalah," tambahnya disambut tawa pada oleh para hadirin.
Pramono pun menceritakan pengalamannya saat dirinya menghampiri konstituen nelayan di daerah Kalimantan beberapa waktu lalu. Dia melihat lokasi itu tak layak dihuni, sampai-sampai dirinya pun mengalami sakit. Oleh karena itu, dia berharap kepada para peserta yang mendapatkan daerah kumuh untuk dapat beradaptasi dan mampu bertahan menjaga kesehatannya masing-masing.
"Saya pernah bertemu ke konstituen makan nasi bungkus, karena itu saya siap. Sipil saya, sudah nengok kanan-kiri, bayangkan saja di kampung nelayan. Kalau mau buang air besar di rumahnya, begitu banjir kelihatan semua kotorannya. Selesai kunjungan dari situ saya sakit perut, langsung minum obat," tandasnya disambut gelegar tawa para peserta Indonesia Mengajar.
"Ada jalan keluarnya. Intinya kita harus bisa beradaptasi apa adanya di situ, nikmati saja," imbuhnya dengan nada lembut.
Perlu diketahui, dalam program Indonesia mengajar, sedikitnya ada 9.000 peserta yang mendaftar pada program ini. Setelah diseleksi menghasilkan 75 peserta. Mereka sudah diberangkatkan pada Minggu 15 Mei 2014.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo soal Pemimpin Masa Depan: Mungkin Gibran atau AHY yang Gantikan Saya
Prabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan tak bisa disogok.
Baca SelengkapnyaSaat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau
Dalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Kalau Ada Iming-imingi Uang Terima Saja, Tapi Pilih Sesuai Hati Nurani
Prabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaPDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional
PDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Kita Ingin Beri Tempat Perempuan, Tapi Suaminya Tak Izinkan Kampanye
Rintangan yang masih kerap ia temui yaitu suami atau orang tua yang tidak mengizinkan perempuan itu untuk melangkah lebih jauh
Baca SelengkapnyaPDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaBegini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya