Prabowo Geram Ada Elite Bangsa Tak Mau Memikirkan Ancaman Pertahanan
Merdeka.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto heran melihat ada elite bangsa Indonesia yang tidak mau memikirkan pertahanan. Menurutnya, elite tersebut berpikir tak akan terjadi perang dalam beberapa waktu ke depan.
Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara di Seminar Nasional dengan tema Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan yang digelar secara daring oleh TNI AU, Selasa (8/11).
"Terus terang saya mengatakan, bangsa kita kurang waspada, elite kita kurang waspada. Bahkan ada di antara elite kita yang tidak mau memikirkan ancaman real yang dihadapi oleh bangsa-bangsa," ujar Prabowo.
Bahkan, kata Prabowo, ada jenderal yang seharusnya memikirkan strategi pertahanan justru berpikir tak akan ada ancaman perang dalam beberapa puluh tahun ke depan. Menurutnya, pemikiran seperti itu tidak boleh dibiarkan.
"Sikap ini adalah sikap yang sangat membahayakan kelangsungan hidup bangsa Indonesia," kata Prabowo menambahkan.
Prabowo menyebut, kedamaian di Indonesia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa harus disyukuri dengan tetap bersiap menghadapi segala ancaman. Sebab ancaman bisa datang tanpa pemberitahuan.
"Karunia yang kita terima hendaknya kita manfaatkan untuk siap menghadapi ancaman yang akan datang. Kalau tidak terjadi Alhamdulillah, kalau terjadi kita sudah siap, jangan kalau kita mendapat kebaikan, keberuntungan, kita santai, ini kita harus introspeksi," katanya.
Prabowo memberi contoh negara Singapura. Negara kecil dengan jumlah penduduk yang hanya 5 juta ini sangat memperhatikan pertahanan negara mereka.
"Saya selalu memakai contoh tetangga kita, Singapura, penduduknya hanya lima juta, wilayahnya sebesar satu kabupaten, tapi Singapura, mereka memandang kemerdekaan mereka, kedaulatan mereka begitu penting sehingga 3 persen anggaran negaranya untuk pertahanan, Amerika, 3,5 persen, Tiongkok 1,7 persen yang kita tahu, atau jangan-jangan lebih yang kita tidak tahu, iya kan, kita hanya 0,8 persen," kata Prabowo menyudahi.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan tak bisa disogok.
Baca SelengkapnyaPrabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Argumen kedua Ganjar yang didukung Prabowo adalah soal menata peran institusi pertahanan dan keamanan.
Baca Selengkapnya"Apa kita lebih bodoh dari orang Thailand, apa kita lebih bodoh atau kita lebih malas," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaTanggal 20 Maret 1998, Prabowo diangkat jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya, Soeharto.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan konsisten antara perkataan dengan perbuatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimistis kerja sama pertahanan dua negara dapat terus meningkat
Baca Selengkapnya