Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah resmi menunjuk Hasto Kristianto sebagai Sekjen menggantikan Tjahjo Kumolo yang mundur karena ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Mendagri. Hasto tentu saja saat ini menjadi orang nomor dua di PDIP.

Wakil Sekretaris Fraksi PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani mengaku tak khawatir dengan terpilihnya Hasto sebagai Sekjen PDIP. Kekhawatiran yang dimaksud lantaran Hasto pernah membongkar dugaan manuver Ketua KPK non-aktif Abraham Samad soal deal politik.

Sani menilai, antara PDIP dan PPP tak menyimpan rahasia dalam bentuk apapun sehingga tak perlu ada yang takut untuk dibongkar.

"Nggak ada yang perlu dikhawatirkan tentang Mas Hasto. Pertama, karena antara PDIP dengan PPP tidak saling menyimpan rahasia dalam bentuk apapun seperti deal-deal politik. Kalaupun ada deal maka deal itu tidak terkait dengan hal-hal yang merugikan kepentingan negara, rakyat. Tidak ada pula deal yang bersifat koruptif," kata Arsul saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/4).

Selain itu, anggota Komisi III DPR ini menilai Hasto sebagai sosok yang tidak suka membongkar rahasia walaupun dia telah membongkar manuver Samad. "Mas Hasto itu sebenarnya orang yang pegang prinsip, termasuk kerahasiaan. Kalaupun sampai dia membukanya, itu karena ada pihak yang merugikan kepentingan masyarakat banyak," kata dia.

Seperti diketahui, Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menuding Abraham Samad sakit hati lantaran gagal mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2014 lalu sehingga menetapkan Komjen Budi Gunawan jadi tersangka. Bahkan, dia membeberkan dan memperagakan bukti-bukti adanya lobi-lobi antara Samad dengan petinggi partai politik pendukung Jokowi di sebuah kamar apartemen Pacific Place, Jakarta.