PP laporkan Saleh ke polisi karena tuduh La Nyalla aniaya Bonek
Merdeka.com - Puluhan anggota Pemuda Pancasila (PP) Jawa Timur melaporkan Komisaris PT Persebaya Indonesia 1927, Saleh Ismail Mukadar ke polisi. Mereka melaporkan pencemaran nama baik yang dilakukan Saleh kepada Ketua Majelis Wilayah (MWP) PP Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Anggota PP Jawa Timur ini tidak terima dengan pernyataan Saleh Mukadar, bahwa dalang penganiayaan Andi Peci, salah satu anggota Bonek Mania, supporter Persebaya, adalah La Nyalla.
Selain itu, mereka juga melaporkan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Bonek saat menggelar aksi pada 15 April kemarin. Para Bonek memasang spanduk bergambar mulut La Nyalla disumpal sendal.
"Selanjutnya muncul kabar pembacokan terhadap salah satu Bonek. Dan tanpa melakukan cek informasi terhadap yang bersangkutan, Saleh Mukadar menyampaikan ke beberapa media kalau dalang di balik aksi penganiayaan itu adalah La Nyalla," ujar Sekjen MPW PP Jawa Timur, Gasman Gazali di Mapolda Jawa Timur, Kamis (18/4).
Dengan demikian, dia melanjutkan, Saleh telah melakukan tindak pidana sesuai Pasal 310 ayat (1) KUHP, Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE.
"Kami berharap kasus ini segera ditindaklanjuti. Jika tidak, maka kami khawatir akan terjadi benturan antar masyarakat akibat provokasi pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Dan salah satunya adalah Saleh Mukadar," ujarnya.
Sementara itu, Andi Peci, korban kekerasan mengaku dianiaya oleh orang tidak dikenal. Dia menganggap apa yang dia alami adalah ulah La Nyalla. Pembacokan terjadi usai aksi Bonek di Balai Kota Surabaya.
"Kejadiannya sekitar pukul 23.00 WIB di daerah Manukan, Surabaya. Saat itu saya hendak pulang ke rumah saya di Manukan," kata Andi.
Memang, kata Andi, sebelum dia pulang ke rumah, beberapa teman sempat mengatakan kalau ada beberapa orang tak dikenal terlihat mondar-mandir di sekitar rumah, dan keluar masuk warung di depan rumah Andi Peci.
"Waktu saya membeli makanan di warung di depan rumah, saya didatangi orang tak dikenal, terus saya langsung masuk rumah. Rumah saya itu sekretariat buruh, dan kebetulan saya ada rapat. Tapi tiba-tiba ada delapan orang masuk, hendak menculik saya," ungkap Andi.
Karena menolak di bawa orang tak dikenal itu, Andi melawan. Hasilnya, dia dipukul dan ditendang. "Saya juga disabet dengan pisau panjang, warna biru. Tapi saya tangkis dengan tangan dan saya terjatuh."
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaGathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaPurbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ronald tidak berkata sedikit pun saat dibawa ke ruang jaksa untuk melakukan tahap dua.
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaPenyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaTiga petugas Pemilu di NTT dilaporkan meninggal dunia setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaSebagaimana Pasal 12 e dan atau Pasal 12B dan atau Pasal 11 UU Tipikor Juncto Pasal 65 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman penjara seumur hidup.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara
Baca Selengkapnya